Jakarta – Polisi sepertinya harus berusaha lebih keras lagi untuk mendatangkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab untuk diperiksa dalam kasus chat vulgar yang diduga melibatkan Rizieq dan Firza Husein.
Menurut keterangan tim advokasi Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI), Rizieq memutuskan untuk tidak datang memenuhi panggilan penyidik karena Rizieq merasa kasus tersebut dipaksakan.
“Perkara itu tidak berkaitan dengan Habib Rizieq. Dan tidak ada sangkut pautnya (dengan kasus) yang direkayasa untuk jadi sebuah perkara,” ujar salah seorang kuasa hukum Habib Rizieq, Kapitra Ampera dalam konferensi pers di AQL Center, Tebet Utara, Jakarta Selatan, Selasa (16/5/2017).
Menurut Kapitra, Rizieq sebenarnya berencana akan kembali ke Indonesia namun karena ia merasa kasus yang membawa-bawa namanya ini hanya untuk membunuh karakter dirinya maka Rizieq memutuskan untuk urung balik ke Indonesia.
“Dengan pertimbangan yang beliau rasakan, bahwa ada ketidakadilan, bahwa ini bukan penegakan hukum, tapi ini adalah pembunuhan karakter, maka beliau memutuskan tidak kembali ke Indonesia,” ujar Kapitra.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
hmmm….pengecut banget.dgn beribu alasannya.