Jakarta – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA dalam temuan terbarunya menyebutkan angka elektabilitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini sebesar 48,50 persen atau tertinggi dibanding capres dari tokoh-tokoh nasional lainnya setahun menjelang Pilpres 2019.
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby kepada pers di Jakarta, Jumat, mengatakan, elektabilitas Jokowi sebagai petahana masih tertinggi dibanding capres lainnya.
Namun, posisi elektabilitasnya belum aman, karena elektabilitasnya masih dibawah 50 persen serta ada dukungan sebesar 41,20 persen yang menyebar ke kandidat-kandidat capres lainnya. Sebesar 10,30 persen responden belum menentukan pilihan.
Survei LSI itu dilakukan pada 7-14 Januari 2018, jumlah responden 1.200 dipilih berdasarkan multi stage random sampling. Wawancara tatap muka dengan responden dilakukan serentak di 34 propinsi.
Survei ini dibiayai sendiri sebagai bagian layanan publik LSI Denny JA. Margin of error plus minus 2,9 persen. Survei dilengkapi dengan riset kualitatif seperti FGD, media analisis, dan depth interview narasumber.
Adjie mengatakan, kepuasaan terhadap kinerja Jokowi sebagai presiden di atas 70 persen. Mereka yang menyatakan sangat puas terhadap kinerja Jokowi sebesar 9,30 persen. Yang menyatakan cukup puas sebesar 65,60 persen.
Baca juga: LSI Beberkan Beberapa Nama yang Bakal Bersaing sebagai Cawapres 2019
Artinya, jika digabung antara mereka yang sangat puas dan cukup puas, maka kepuasaan terhadap kinerja Jokowi sebesar 74,90 persen. Sementara ada 21,30 persen publik yang menyatakan kurang puas.
Ada tiga alasan elektabilitas itu belum aman, pertama, publik belum merasa aman dengan permasalahan ekonomi. Kedua, Jokowi rentan terhadap isu primordial. Ketiga merebaknya isu buruh negara asing. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)