Harian IndoJakarta – Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dianggap memiliki pemahaman yang buruk terhadap konsep utang negara. Pernyataan tersebut merujuk pada kata-kata Prabowo bahwa negeri ini hidup dari utang.
Dedek Prayudi
Hal itu diungkapkan oleh Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi. Menurutnya kata-kata yang diungkapkan oleh Prabowo tersebut memperlihatkan dangkalnya pemahaman keuangan dari sang pentolan kubu oposisi.
“Saya terkejut melihat bagaimana politisi sekelas Pak Prabowo tidak memiliki pemahaman yang cukup soal menilai sehat tidaknya keuangan negara dilihat dari utang,” kata politikus muda yang akrab disapa Uki itu, Senin (09/07/2018).
Uki merasa sangat heran bahkan Prabowo juga menganalogikan hutang ibu-ibu kepada pembeli sayur sebagai salah satu contoh pemahaman utang negara saat ini.
Baca juga : PKS Sarankan Demokrat Bentuk Poros Ketiga Untuk Kalahkan Jokowi
“Beliau juga mengambil contoh yang salah dengan menganalogikan peruntukan utang negara dengan ibu-ibu membeli sayur untuk dikonsumsi sehari-hari,” jelasnya.
Uki menjelaskan bahwa utang dapat kategorikan sebagai utang baik (good debt) dan utang tidak baik (bad debt). Good debt adalah pinjaman untuk membiayai hal-hal yang menggerakkan roda ekonomi.
Sementara, lanjutnya, bad debt memiliki dampak sebaliknya. Contohnya, utang untuk membeli beras, sayur maupun bantuan tunai yang tak mendorong produktifitas bangsa.
“Saya heran, Pak Prabowo yang dikenal suka membaca tidak paham perbedaan good debt dan bad debt,” pungkasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)
