Home > Ragam Berita > Nasional > Netizen Ungkap Sejumlah Kejanggalan Pada Foto Ratna Sarumpaet Yang Babak Belur

Netizen Ungkap Sejumlah Kejanggalan Pada Foto Ratna Sarumpaet Yang Babak Belur

Jakarta – Aktivis Ratna Sarumpaet dikabarkan mengalami penganiayaan di Bandung, Jawa Barat pada 21 September 2018 lalu. Pro dan kontra lantas bermunculan soal kebenaran dari berita itu.

Netizen Ungkap Sejumlah Kejanggalan Pada Foto Ratna Sarumpaet Yang Babak Belur

Sejumlah netizen kemudian mengunggah sejumlah kejanggalan yang ditemukan pada foto wajah Ratna yang lebam yang telah beredar luas di medis sosial.

Salah satu netizen yang meragukan kebenaran dari foto itu yakni akun Facebook atas nama Brigaldo Sinaga.

“Insting detektive ku bertanya. RS dianiaya tgl 21 Sept di Bandara Husein Bandung.
Tp mengapa baru sekarang diramekan beritanya?
Alasannya RS takut dan trauma.
Bukankah semua orang tahu RS mengaku tidak punya rasa takut meski kehilangan nyawa dipertaruhkan? Apalagi RS dikenal sebagai aktivis sejak jaman baheula.
Saya masih menduga2 bahwa kejadian penganiayaan ini bukan soal politik. Jika soal politik, kasus ini akan diledakkan sekeras2nya oleh mereka karena mendapat keuntungan sebagai pihak yg terzolimi.
Tapi kita berharap RS secepatnya melaporkan kasusnya ini ke aparat yg berwajib agar duduk perkaranya bisa terang benderang kita ketahui. Bukan jadi isu liar yang tidak jelas juntrungannya”.
“Kalo dibandingkan dua bentuk wajah ini ada dua tanda yang sangat berbeda.
Ratna Sarumpaet bentuk bibir bawah hidung aslinya tidak ada paritnya. Sedangkan foto di wajah lebam itu ada nampak parit.
Ratna Sarumpaet tidak punya tahi lalat di wajah dekat bawah hidung sebelah kiri. Sedangkan foto di wajah lebam ada tahi lalat,”
tulis Brigaldo.

Beberapa netizen juga mengungkap jejak digital akun Twitter Ratna Sarumpaet yang nampak aktif setelah peristiwa penganiayaan yang disebutkan terjadi pada 21 September 2018 lalu.

Faktanya, sejak tanggal 22 September 2019 Ratna Sarumpaet telah mengunggah 43 cuitan melalui akun Twitternya, mulai dari hasil wawancaranya mengenai isu duit para raja ditrasfer untuk bantuan swadaya ke Papua sebesar 23 T, hingga soal film G30S PKI.

Akun Ali Valentino juga mempertanyakan soal sikap berani yang selama ini ditunjukkan Ratna, namun mengapa tiba-tiba menjadi diam ketika dia dianiaya.

‘Ketika mobilnya diderek, dia teriak. Ketika kapal tenggelam dia teriak. Ketika kasus Kang Ahok dia teriak. Ketika relokasi dia teriak. Ketika reklamasi dia teriak. Ketika anak Presiden jualan pisang dia teriak.
Dan semua teriakannya untuk menjatuhkan Presiden. Dan menjelang Pilpres katanya dia dipukuli sampai babak belur, tiba-tiba dia DIAM dan tidak lapor polisi. Percaya?”

(samsul arifin – www.harianindo.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

BMKG Tegaskan Indonesia Sudah Tidak Menggunakan Deep-Ocean Tsunami Detection Bouy

BMKG Tegaskan Indonesia Sudah Tidak Menggunakan Deep-Ocean Tsunami Detection Bouy

Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan Indonesia sudah tidak menggunakan Deep-Ocean Tsunami ...


Warning: A non-numeric value encountered in /srv/users/serverpilot/apps/harianindo/public/wp-content/plugins/mashshare-sharebar/includes/template-functions.php on line 135