X
  • On 31/03/2017
Categories: Ekonomi

Habibie Mengungkap Industri Dirgantara Hancur Justru Saat Reformasi

Jakarta – BJ Habibie selaku Presiden Ketiga RI menyebut jika dirinya gelisah akan meredupnya industri dirgantara nasional. Sebab, industri masa depan itu justru dihancurkan dengan asumsi yang dibuat-buat.

BJ Habibie

Habibie mengungkapkan hal tersebut saat menjadi pembicara kunci pada hari ulang tahun Badan Standardisasi Nasional (BSN) ke-20 di Jakarta, Kamis (30/3/2017). Mulanya, Habibie dalam kesempatan itu juga membahas pentingnya standardisasi‎ untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat.

Dia lantas mencontohkan pembuatan pesawat terbang yang standarnya harus memenuhi kualifikasi internasional. Pengujinya juga dari badan dunia sehingga industri dirgantara yang memegang sertifikasi ini akan dipercaya masyarakat dunia.

Indonesia pun menerapkannya. “Dua puluh lima tahun industri dirgantara Indonesia berkembang pesat dan dipercaya dunia internasional,” tutur Habibie.

Meski demikian, kondisinya berbalik ketika reformasi bergulir. Menurutnya, ada pemikiran yang anti-inovasi untuk meruntuhkan industri dirgantara Indonesia.

“Saat reformasi, industri ini dihancurkan dengan asumsi-asumsi yang diada-adakan. Katanya, buat apa susah bikin pesawat, lebih baik beli saja. Ini kan pemikiran yang tidak inovatif,” katanya.

Habibie pun tak lupa menyoroti ‎anggaran iptek militer yang terlalu kecil. Meski begitu penelitian harus tetap jalan di tengah anggaran yang minim.

Oleh karena itu, ia mengingatkan para pemimpin di Indonesia harus meneruskan budaya estafet. Sebab, ‎jangan sampai program dari pemimpin sebelumnya justru dipendam.

Baca juga: Tuai Kontroversi, Anies Ingin Bentuk Badan Khusus Demi Suksesnya Program Rumah DP Rp 0

“Jangan takut mengambil langkah untuk mengambil kebijakan. Asal jangan korupsi baik intelektual maupun materi,”
tegas Habibe. (Yayan – www.harianindo.com)

yayan vvotak: