X
  • On 28/08/2017
Categories: NasionalRagam Berita

Inilah Jasriadi, Pentolan Kelompok Penyebar Kebencian Saracen

Jakarta – Kelompok militan Saracen kini tengah menjadi sorotan publik. Pasalnya kelompok ini dikenal dengan penyebar isu kebencian dan SARA. Tak hanya itu, mereka kerapkali membuat dan menyebarkan berita bohong alias hoax.

Ketua Saracen, Jasriadi

Kelompok ini diketuai oleh tersangka JAS alias Jasriado (32) yang sudah ditahan polisi sejak beberapa waktu yang lalu. Media akhirnya mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai Jasriadi secara langsung di mabes Polri, Jakarta Selatan, pada hari Jumat (25/08/2017) kemarin terkait grup Saracen yang dikelolanya.

Berikut ini penjabarannya :

1. Sejak Kapan Kegiatan Kelompok Saracen Dilakukan ?
“Mulai berdirinya pada tahun 2016 dan itu hanya bertahan selama beberapa bulan setelah itu ditutup karena saat itu masih bersifat ilegal, jadi belum resmi,” kata Jasriadi.

2. Benarkah Ada Tarif Untuk Pemesanan Penyebaran Kebencian ?
“Itu tidak benar pak/bu. Tidak ada yang namanya pemesanan dari orang lain. Itu tidak benar. Untuk nominalnya sendiri tidak ada karena itu tidak benar,” jelasnya.

Baca juga : Polisi Menyebut Saracen Bukanlah Kelompok Orang Bodoh

3. Lantas Kenapa Bapak Jasriadi Bisa Ditahan ?
“Itu masalahnya karena kasus si SR, si SR kan menghubungi saya dan bilang kalau akunnya bermasalah jadi perbaikannya sama saya. Nah dari situlah saya kena kasus illegal access,” terangnya.

4. Ada 800 ribu Akun Untuk Menyebarkan Kebencian ?
“Kalau yang akun 800 ribu itu saya ambil dari grup-grup Vietnam. Karena orang-orang Vietnam ini sudah meresahkan buat rakyat Indonesia. Tahun 2015, itu kan kita sering dimasuk-masukkan ke dalam grup-grup terus di situ ada postingan-postingan kayak gambar porno, itu kan sangat meresahkan sekali yah. Karena itulah kita ambil alih akun-akun mereka. Ternyata dalam grup itu masih menyimpan data akun, mereka ternyata ambilnya dari hasil pishing. Nah disitulah kemudian dari data itu kemudian kita simpan terus dari pemeriksaan itu terdapat akun tersebut,” katanya.

5. Peran Anda Sebagai Pimpinan Kelompok Ini, Bagaimana Soal Konten Ujaran Kebencian ?
“Perannya sebagai ketua, ditunjuk sama teman-teman waktu itu ada yang online dan ada yang offline. Sepertinya ujaran kebencian yang diposting itu merupakan inisiatif dari mereka sendiri dan bukan dari kita (Saracen, red). Dan bukan komando dari saya. Jadi saya tidak tahu waktu membuat logo-logo Saracen itu, ternyata mereka memakai logo-logo dari Saracen itu. Dan hal itu bukanlah komando dari kita. Lah kalau memang ada instruksinya begitu boleh lah tapi ini tidak ada instruksi sama sekali. Jadi memang tidak ada pemesanan dari orang lain,” tegasnya.
Untuk hasil wawancara lengkap dengan Jasriadi, bisa simak video berikut ini :

(Muspri-www.harianindo.com)

Rani Soraya: