Jakarta – Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto telah mendeklarasikan kemenangannya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang baru saja digelar. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga mengklaim telah memperoleh suara sebesar 62 persen.
Menanggapi hal itu, Lukman Edy selaku Wakil Direktur Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin mengatakan bahwa klaim kemenangan yang sudah dideklarasikan oleh Prabowo patut dipertanyakan.
Lukman menilai klaim Prabowo sumir. Apalagi deklarasi kemenangan 62 persen digembar-gemborkan dalam waktu 4 jam dari penutupan TPS pukul 13.00 WIB.
Baca juga : Capres 02 Telah Konfirmasi Datang Dalam Acara May Day di Senayan
“Jadi klaim 62 persen itu sumir dan nggak mungkin. Klaim keanehan itu. Karena apa? Karena pemilu selesai jam 1 siang, jam 5 sore dikatakan real count mereka entri data 40 persen. Itu hanya jin bikin Candi Prambanan bisa buat. Tidak bisa dilakukan manusia itu. Ada kita datanya, jadi setiap hari kita akan buka itu,” kata Lukman saat ditemui di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (23/04/2019).
Lukman lantas memaparkan mekanisme di kubu 01 dalam penghitungan suara versi internal. Dia menjelaskan, tim dari 01 melakukan entri data dari saksi-saksi dan melalui aplikasi ‘Jamin’. Adapun entri data dibantu oleh parpol koalisi.
“Kemudian ada PDIP yang melakukan rekapitulasi bukan hanya pileg, tapi juga pilpres sebagai perbandingan. Ada juga PKB, ada juga NasDem, kita di-support oleh tiga partai itu. Golkar untuk beberapa daerah, ada 9 provinsi yang memberikan support kepada kita untuk data mereka, sebagian di wilayah timur. Papua, Papua Barat, Maluku, NTB, NTT, ada 9 provinsi yang datanya di-support oleh Golkar. Kalau PKB umumnya di kabupaten-kabupaten di Jawa Timur, kalau PDIP semuanya, seluruh Indonesia mereka support, terutama data-data manual ada di PDIP,” jelas Lukman.
(Muspri-www.harianindo.com)