Harian Indo
Sydney – Setelah ada anggota Kepolisian RI diduga bergabung dengan militan ISIS, kini tersebar berita bahwa dua orang pilot Indonesia juga bergabung dengan ISIS.
Kabar berita datang dari laporan Polisi Federal Australia yang dimuat oleh situs The Intercept yang menyebutkan bahwa dua orang pilot Indonesia kemungkinan mendukung perjuangan ISIS dilihat dari postingan kedua pilot tersebut lewat akun Facebook.
Dalam laporan itu juga disebutkan, kedua pilot tersebut bekerja untuk maskapai penerbangan AirAsia dan Premiair.
“Setelah meninjau isi kedua akun itu, dinilai bahwa orang-orang itu kemungkinan telah dipengaruhi oleh unsur-unsur radikal, setidaknya dari dunia maya, dan sebagai hasilnya, (mereka) dapat menimbulkan ancaman keamanan,” demikian isi laporan yang diberi judul “Identification of Indonesian Pilots With Possible Extremist Persuasions” ini.
Polisi Federal Australia sendiri tidak bersedia memastikan apakah laporan tersebut asli atau tidak, dan tidak akan mengomentari tersebarnya laporan tersebut karena mereka beralasan Polisi Federal Australia tidak mengomentari masalah intelijen.
“Keduanya sepertinya telah terpengaruh elemen pro-ISIS termasuk proganda kaum ekstrimis di dunia maya oleh sejumlah media radikal Indonesia dan seorang terduga teroris Indonesia yang kemungkinan berada di Suriah atau Irak,” demikian tulis laporan tersebut lebih jauh.
Hingga kini belum ada komentar dari AirAsia dan Premiair untuk menanggapi kasus ini. (Dwi Kristyowati – www.harianindo.com)
