Jakarta – Pemerrintah Amerika Serikat menghapus nama Kaspersky Lab dari daftar vendor untuk pembelian perangkat teknologi yang akan digunakan oleh instansi pemerintahan karena dikhawatirkan produk keamanan Kapersky dijadikan jalur khusus oleh Kremlin untuk masuk ke jaringan pemerintah AS.
Terkait hal ini, pendiri Kaspersky, Eugene Kaspersky, dengan tegas membantahnya. Ia mengatakan bahwa Kaspersky tidak mempunyai hubungan dengan pemerintah Rusia terkait serangan cyber atau mata-mata.
“Kami tidak terikat dengan pemerintah manapun, maksud terikat adalah kami melakukan aktivitas atau operasi tak lazim. Kami memang bekerja dengan polisi cyber, yang terverifikasi dan terdokumentasi dengan baik dan bisa diakses oleh publik,” tulis Eugene dalam postingan blog resminya.
Bentuk kerja sama yang dimaksud yakni salah satunya dengan Interpol, dimana Kaspersky mengirimkan pakar IT terbaiknya untuk diperbantukan di Interpol Global Complex for Innovation (IGCI) di Singapura.
Salah satu pakar dari Kaspersky yang berada di IGCI yakni Vitaly Kamluk yang merupakan ahli keamanan cyber. Di IGCI, Kamluk bekerja sebagai peneliti ancaman pada divisi Digital Forensic Laboratorium.
“Kami menyediakan keahlian kami dalam serangan cyber, dan hal selain itu yang masuk ke dalam definisi kata intelijen berada di luar batas kapasitas profesional kami sebagai ahli keamanan cyber,” tambah Eugene dalam blognya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)