Jakarta – Xiaomi telah resmi mengumumkan mulai memproduksi smartphone di Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi peraturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
Senior Vice President Xiaomi Xiang Wang, menuturkan Xiaomi dengan antusias masuk ke pasar gadget Indonesia pada 2014. Saat itu, vendor asal China ini menurunkan produk pertamanya lewat smartphone Redmi 1S.
Baca juga : GoPro Hero 6 Bakal Segera Dirilis
Di tahun berikutnya, smartphone 4G mulai marak beredar di pasaran, tak terkecuali dengan Indonesia. Pemerintah Indonesia pun melahirkan kebijakan TKDN sebesar 30% kepada seluruh handset 4G, agar bisa diproduksi di Tanah Air.
Wang menjelaskan bahwa smartphone 4G penting bagi masyarakat Indonesia. Begitu pula Mi Fans, penggemar Xiaomi, yang mendorong Xiaomi untuk mengikuti aturan tersebut agar bisa memasarkan smartphone 4G di Indonesia.
Menjelang implementasi TKDN di 2017, Xiaomi pun mencari mitra kerjasama agar memproduksi ponselnya di Indonesia. Pilihan jatuh ke Erajaya, Tata Sarana Mandiri (TSM), dan Sat Nusapersada sebagai manufaktur handset yang berbasis di Batam.
“Tahun 2016 kita cari partner dan kami akhirnya bermitra dengan Erajaya, TSM, dan Sat Nusapersada. Dalam enam bulan, kita siapkan untuk produksi lokal,” ucap Wang di JW Marriott, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Jumat, (10/2/2017).
Wang mengatakan, Erajaya selalu mendukung Xiaomi dalam memasarkan produknya di Indonesia. Sementara, Sat Nusapersada dijadikan pilihan Xiaomi untuk merakit smartphone 4G-nya di Tanah Air.
“Sat Nusapersada sudah memulai produksi smartphone 4G kita. Dengan ini, kita siap masuk ke pasar Indonesia sebagai pasar selanjutnya,” sebut pengganti Hugo Barra itu.
(bimbim – www.harianindo.com)