Harian IndoCopenhagen – Ozlem Cekic, yang menjadi anggota DPR Muslim pertama di Denmark, banyak mendapatkan hinaan dan cacian yang masuk ke akun Facebooknya.
Pesan-pesan tersebut kebanyakan berisi kata-kata makian kotor dan berbagai macam nama binatang seperti monyet dan babi.
Mendapatkan hinaan tersebut, Cekic tidak merasa marah, bahkan ia berinisiatif untuk mengajak dialog salag seorang pembencinya yang bernama Stefan.
“Tidak baik menyebut seseorang monyet,” kata Cekic saat ia berkunjung ke rumah Stefan untuk memulai percakapan.
“Saya bukan rasis, justru sebaliknya,” jawab Stefan.
Mereka duduk berdua sambil menikmati kopi. Karena itu, politisi kelahiran Turki ini menyebutnya sebagai “Obrolan Kopi”.
Obrolan kemudian berlanjut dengan membahas berbagai hal serius, termasuk pandangan Stefan terhadap kaum Muslim.
Stefan menginginkan agar Denmark bebas dari kaum Muslim karena ia menganggap orang Islam menghancurkan nilai-nilai dasar Denmark.
“Ini dimaksudkan sebagai pembuka kesadaran,” kata Stefan.
“Ketika orang-orang luar berdatangan, mereka tidak bertindak tanduk secara semestinya. Dari sini warga Denmark menjadi sangat marah,” tbah Stefan.
“Ini sama sekali tak bertanggung jawab, punya pola pikir seperti itu… ini gila. Hanya karena saya Muslim,” kata kepada media saat diwawancarai.
Keduanya mengobrol hingga sekitar 1,5 jam. Cekic bahkan sempat menangis ketika Stefan mengatakan bahwa pendatang tak bisa menyatu dengan warga Denmark.
“Orang-orang ini tak mungkin terintegrasi. Mereka tidak ingin melakukan hal-hal positif untuk membangun negara dan ini merugikan kami,” kata Stefan.
Meski obrolan tersebut tak sepenuhnya dikatakan bersahabat namun Cekic ingin kembali berkunjung ke rumah Stefan.
“Ya, saya akan datang lagi menemuinya,” kata Cekic.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
