Harian IndoJakarta – Dalam sebuah acara kuliah umum yang digelar di Para Syndicate, Jakarta Selatan, Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko mengatakan bahwa patung ‘Pak Tani’ yang berada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, tidak boleh dirobohkan.
Moeldoko
Pada acara yang digelar pada hari rannu (04/10/2017) kemaren itu Moeldoo menyebutkan bahwa patung yang bernama asli ‘Patung Pahlawan’ itu sebenarnya mencerminkan sistem pertahanan semesta yang dianut Indonesia.
Moeldoko menambahkan bahwa dimana semua komponen bangsa, termasuk masyarakat dilibatkan dalam membela Tanah Air.
“Itu lah sistem pertahanan rakyat semesta, kalau kita memaknai. Oeng luar memaknai seperti itu, ada ‘deterrent faktor’ alias efek gentar, orang Belanda melihat ngeri-ngeri sedap itu, jangan main-main dengan Indonesia,” jelasnya.
Patung tersebut terdiri dari dua figur. Figur yang pertama adalah seorang laki-laki yang hanya mengenakan celana pendek dan topi caping. Dipinggangnya menempel sebuah holester senjata serta menyandang senapan laras panjang.
Baca juga : Didemo Massa, Patung Tugu Tani Ternyata Bukan Simbol PKI
Selanjutnya figur yang kedua adalah perempuan yang mengenakan kebaya yang menyodorkan piring kepada figur pertama.
Patung itu dibuat oleh dua orang perupa asal Russia, Matvey Manizer dan Ossip Manizer. Tujuan pembuatan patung itu untuk mengenang kemenangan Indonesia, merebut kembali Irian Barat yang kini disebut dengan Papua dari tangan penjajah Belanda.
Moeldoko mengakui bahwa dirinya menilai anggapan yang beberapa waktu belakangan ini beredar terkait patung ini yang dianggap berbau komunis sama sekali tidak tepat.
“Saya setuju janan sekali-kali melupakan sejarah, saya tidak setuju upaya membongkar patung itu,” tegasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)
