Beredar Video Edy Rahmayadi Bagi-bagi Uang Rp 50 Ribuan di Gereja

Jakarta – Letjen Edy Rahmayadi baru-baru ini menjadi perbincangan hangat lantaran beredarnya sebuah video dirinya melalui aplikasi percakapan WhatsApp dan grup-grup media sosial yang lainnya. Dalam video tersebut, mantan Pangkostrad itu terlihat sedang bagi-bagi uang di sebuah gereja.

Sementara, puluhan warga berkerumun mengitarinya sembari menunggu pemberian uang dari pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI itu. Ia terlihat memegang segepok uang lembaran Rp 50 ribu.

Dilansir dari akun media sosial Twitter @imanbr (Iman Brotoseno), video tersebut berdurasi 1 menit dan diunggah hari ini, Kamis (05/01/2018). Terlihat ibu-ibu dan anak-anak berkumpul disekitar Edy.

Asyik bagi bagi uang. Dikawal tentara lagi. Selamat datang calon gubernur pic.twitter.com/tqx4pOHSJi

— Iman Brotoseno (@imanbr) 5 Januari 2018

Tak hanya ibu-ibu dan anak-anak saja, terlihat pula seorang dengan berpakaian TNI yang ikut berdiri disamping Edy. Suasana sekitar yang ikut terekam dalam video tersebut juga memperlihatkan seperti berada di sebuah gereja.

Baca juga : Edy Rahmayadi Tegaskan Bakal Calonkan Diri Dalam Pilgub Sumut

Yang membuat viral adalah video bagi-bagi uang tersebut juga dikaitkan dengan menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara (Sumut) 2018 mendatang. Edy Rahmayadi akan diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera akhirnya ikut angkat suara menanggapi hal tersebut. Mardani mengatakan bahwa video Edy membagikan duit tersebut sama sekali tak terkait dengan kegiatan politik. Mardani juga menerangkan lokasi video itu diambil.

“Sudah lihat dan confirmed, itu bukan di acara konsolidasi PKS. Yang kedua, nampaknya di acara rekan-rekan Kristen karena ada tanda salib dan seperti di gereja,” tutur Mardani saat dimintai konfirmasi, Jumat (05/01/2017).

“Ketiga, kami husnuzan itu mungkin Natal atau acara kegembiraan dan Pak Eddy seperti juga Lebaran, memberi pada anak-anak uang untuk kegembiraan. Tidak ada masalah karena tidak terkait dengan kontestasi politik,” Mardani menegaskan.
(Muspri-www.harianindo.com)