Proses Gerhana Bulan Buktikan Bumi Itu Bulat

Jakarta – Bentuk bumi yang sebenarnya hingga saat ini masih menjadi perbincangan hangat. Pasalnya terbagi menjadi dua kubu mengenai teori bentuk bumi, yaitu bentuk bumi bulat dan bentuk bumi datar. Masing-masing kubu berpegang teguh pada keyakinan masing-masing.

Kali ini bagi para penganut teori bentuk bumi bulat menyuarakan keyakinannya dengan memanfaatkan momentum terjadinya gerhana bulan yang sudah terjadi pada hari rabu (31/01/2018) malam kemarin.

Pembuktian dengan menggunakan fenomena gerhana bulan tersebut juga menengok pembuktian aristoteles yang pernah membuktikan bentuk bumi itu bulat. Murid Plato ini pernah melakukan eksperimen pada gerhana bulan.

Kala itu bayangan bumi di wajah matahari terlihat melengkung. Fenomena gerhana matahari juga menandakan bahwa bulan, bintang, dan planet saling mengorbit. Pasalnya jika bumi datar maka matahari dan bulan merupakan benda kecil yang melayang di atasnya.

Baca juga : Jelaskan Kebenaran Bumi Datar, Akun Ini Kaitkan Dengan Komik Naruto

Nah fenomena gerhana bulan yang terjadi pada hari rabu (31/01/2018) malam kemarin dinamakan Super Blue Blood Moon alias tiga fenomena alam yang terjadi sekaligus dalam satu waktu. Super Blue Blood Moon adalah julukan yang diberikan NASA untuk fenomena Supermoon, Blue Moon, dan Gerhana Bulan yang terjadi secara bersamaan.

Dilansir dari Kompas Sains, Rabu (31/01/2018), fenomena langka ini muncul karena posisi Matahari, Bumi, dan Bulan berada pada satu garis. Bulan berada pada jarak terdekat dengan Bumi.

“Kejadian ini sangat langka. Fenomena ini hanya terulang lebih dari 100 tahun lagi,” kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) Dwikorita Karnawati.
(Muspri-www.harianindo.com)