Harian IndoJakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menilai ada beberapa faktor yang menjadi penyebab mengapa nilai rata-rata ujian nasional (UN) tingkat SMA-SMK tahun ini menurun.
Salah satunya karena nilai UN tidak lagi menjadi syarat mutlak kelulusan siswa, sehingga siswa menurutnya siswa tidak termotivasi untuk mendapatkan nilai yang tinggi.
“Salah satunya mungkin itu. Motivasi siswa, motivasinya tidak terlalu serius. Bisa juga itu,” kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (4/5/2018).
Karena itu, pihaknya akan mengkaji kembali apakah nilai UN akan dikembalikan menjadi syarat kelulusan lagi.
“Itu kita evaluasi nanti. Bisa saja (jadi syarat kelulusan lagi),” ujar Muhadjir.
Namum demikian, Muhadjir menilai ada sejumlah faktor lain yang menyebabkan menurunnya nilai rata-rata UN SMA/SMK.
Salah satunya adalah digunakannya beberapa soal bernalar tinggi atau high thinking order skill (HOTS), yang sempat dikeluhkan oleh banyak siswa.
“Kalau kemampuan siswa sebetulnya tidak mengalami penurunan, tetapi, kan, norma yang kita berlakukan meningkat dengan instrumen HOTS,” katanya.
Faktor lainnya menurut Muhadjir yakni adanya perubahan dari Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pulpen (UNKP) ke Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
(samsul arifin – www.harianindo.com)
