Bandung – Indisiden pembakaran bendera berkalimat tauhid yang diduga sebagai bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Garut, Jawa Barat, oleh Banser menjadi perbincangan hangat bagi publik. Tak sedikit pihak yang menyayangkan peristiwa pembakaran itu terjadi.

Bendera Berkalimat Tauhid Dibakar, Ridwan Kamil : "Bangsa Kita Harus Lebih Beradab"

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

Mendengar hal itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi perbincangan hangat. Ridwan Kamil mengaku sangat menyayangkan insiden pembakaran tersebut harus terjadi. Menurut Ridwan Kamil, pembakaran tersebut mungkin ditujukan untuk simbol organisasi yang dilarang pemerintah.

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengungkapkan pernyataan tersebut melalui akun media sosial Instagram miliknya. Selain itu, Kang Emil juga mengunggah foto tangkapan layar dari berita disalah satu media yang berjudul ‘GP Ansor Jelaskan soal Viral Pembakaran Bendera Tauhid’.

Baca juga : Deddy Mizwar Optimis Jokowi-Ma’ruf Bakal Menang di Jawa Barat

View this post on Instagram

SAYA menyesalkan adanya pembakaran bendera yang tertera kalimat tauhid di atasnya di Kab Garut tadi pagi._____ Mungkin tidak dimaksudkan kepada kalimat tauhidnya tapi dimaksudkan untuk membakar simbol organisasi yang sudah dilarang pemerintah, namun tindakan tersebut sudah pasti memberikan multi tafsir. Lain kali serahkan saja kepada aparat keamanan. _____ Sebaiknya jika kita tidak suka terhadap sesuatu, belajarlah untuk menyampaikan pesan dengan adab dan cara yang baik. _____ Bangsa kita harus naik kelas menjadi bangsa yang lebih mulia dan lebih beradab. ____ Keberadaban kita dilihat dari cara kita menyampaikan pesan dan dilihat dari cara kita menyelesaikan perbedaan._____ Sebaiknya yang bersangkutan segera menyampaikan permohonan maaf. HATUR Nuhun. *DILARANG KOMEN KASAR.

A post shared by Ridwan Kamil (@ridwankamil) on

“SAYA menyesalkan adanya pembakaran bendera yang tertera kalimat tauhid di atasnya di Kab Garut tadi pagi._____ Mungkin tidak dimaksudkan kepada kalimat tauhidnya, tapi dimaksudkan untuk membakar simbol organisasi yang sudah dilarang pemerintah, namun tindakan tersebut sudah pasti memberikan multitafsir,” kata Kang Emil dalam caption foto tangkapan layar yang diunggahnya di Instagram, Senin (22/10/2018).

“Lain kali serahkan saja kepada aparat keamanan. _____ Sebaiknya jika kita tidak suka terhadap sesuatu, belajarlah untuk menyampaikan pesan dengan adab dan cara yang baik. _____ Bangsa kita harus naik kelas menjadi bangsa yang lebih mulia dan lebih beradab. ____ Keberadaban kita dilihat dari cara kita menyampaikan pesan dan dilihat dari cara kita menyelesaikan perbedaan._____ Sebaiknya yang bersangkutan segera menyampaikan permohonan maaf. HATUR Nuhun,” sambungnya.
(Muspri-www.harianindo.com)