Jakarta – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menghimbau kepada masyarakat agar menggunakan hak pilihnya pada Pilpres dan Pileg 2019 mendatang.

Sebut Soal ‘Pemimpin Jahat’, Ini Penjelasan Mahfud MD

Melalui akun Twitternya, @mohmahfudmd, Mahfud menjelaskan bahwa sulit untuk memilih pemimpin yang benar-benar baik, namun paling tidak dengan menggunakan hak suaranya masyarakat bisa mencegah pemimpin yang jahat berkuasa.

“Tak perlu tafsir liar. Negara harus berjalan, pemimpin harus ada. Jadi jangan golput, pilihlah 1 dari alternatif-alternatif yang tersedia. Sulit ada pemimpin yang benar-benar baik karena semua manusia pasti ada kelemahannya. Kata Franz Magnis: Bukan untuk mencari yang ideal tapi untuk menghalangi yang jahat jadi pemimpin,” cuit Mahfud, Senin (20/8/2018).

“Ada kaidah ushul fiqh: Dar’ul mafaasid muqaddamun alaa jalbil mashaalih, ‘Menghindari kerusakan/kejahatan harus lebih diutamakan daripada meraih kebaikan’. Jadi apa yang dikemukakan oleh Franz Magnis Suseno itu sama dengan kaidah ushul fiqh. Pesannya: memilihlah, jangan golput,” lanjut cuitan Mahfud.

Saat memberikan pembekalan bagi 750 bakal calon anggota legislatif (bacaleg) PSI di Balai Sarbini, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, pada Senin (20/8), Mahfud MD kembali mengingatkan kepada masyarakat agar tidak golput.

“Sekarang ini saya baca di medsos ada gerakan ‘Golfud’. Golfud itu bukan golput, Saudara, nggak boleh golput karena alasan ‘saya mau golput karena nggak ada calon yang bagus, baik Presiden dan DPR’, jangan,” ujar Mahfud.

“Kalau tak dia gunakan haknya, pasti akan terpilih orang yang lebih jelek lagi yang dia bayangkan tak bisa dipercaya. Kemudian yang milih orang yang tak baik dan tak punya harapan, yang jelas terhadap masa depan bangsa ini, maka dari itu nggak perlu golput,” lanjutnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)