Jakarta – PDIP DKI Jakarta meminta PSI untuk mengungkap identitas pelaku dugaan politik uang di proses pemilihan Wagub DKI Jakarta. PDIP meminta PSI menyebutkan nama pelaku, tidak asal menuduh saja.

“Dapatnya dari mana (infonya)? Suruh sebutin namanya, jangan menduga-duga. Saya yang sudah di dalam saja enggak tahu, kok dia yang di luar tahu, jadi jangan menduga-duga,” ujar Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (15/07/2019).

Isu yang dicuatkan oleh PSI dapat memantik kegaduhan. Maka, menurut Gembong, PSI harus memberikan bukti akurat terkait tuduhan tersebut.

“Kalau memang belum betul-betul akurat informasinya saya kira jangan dilempar ke publik sehingga menimbulkan kegaduhan, janganlah,” kata Gembong.

Gembong merasa sampai saat ini proses pemilihan di DPRD masih berjalan wajar. Dia merasa kaget dengan isu yang dilontarkan oleh PSI.

“Pansus fine-fine saja karena sampai dengan detik ini masih normal. Belum ada info-info soal itu, gitu loh. Makanya saat ada informasi seperti ini, ya kaget juga,” ucap Gembong.

Sebelumnya, PSI DKI Jakarta mengklaim bahwa proses pemilihan Wagub DKI Jakarta ‘rawan’. PSI mengaku mendengar kabar ada dugaan politik uang dalam pemilihan wagub pengganti Sandiaga Uno itu.

Siang tadi, sejumlah pengurus PSI lainnya menggelar jumpa pers khusus terkait dengan rumor politik uang dalam pemilihan Wagub DKI ini. Jumpa pers digelar di kantor DPP PSI di Jl Wachid Hasyim, Tanah Abang.

“PSI Jakarta menilai bahwa proses pemilihan Wagub DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno yang sedang berjalan ini sangat rawan akan timbulnya politik transaksional di belakang layar,” kata Wakil Ketua DPW PSI DKI Rian Ernest dalam keterangan tertulis kepada wartawan.

“Hingga terdengar kabar bahwa ada serangkaian persekongkolan dalam menentukan syarat kuorum pada rapat pemilihan Wagub DKI Jakarta yang harus dibayar dengan nilai uang tertentu,” kata Rian. (Hari-www.harianindo.com)