Jakarta – Persaudaraan Alumni (PA) 212 berencana untuk pecah kongsi dengan Prabowo Subianto lantaran tidak terima atas adanya pertemuan Prabowo dengan Joko Widodo (Jokowi). Partai Gerindra menyatakan bahwa hal tersebut merupakan hak dari PA 212.

“Itu murni hak rekan-rekan itu. Saya atas nama Pak Prabowo, sekali lagi menegaskan terima kasih tak terhingga kepada para ulama atas dukungan mereka dalam pemilu kemarin,” ujar Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman saat dihubungi, Selasa (16/07/2019).

Habiburokhman memberikan kepastian bahwa perjuangan Prabowo untuk mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur akan tetap berjalan. Selain itu, tambahnya, perjuangan dalam keadilan Habib Rizieq tidak akan berhenti.

“Walau pemilu sudah usai, saya pastikan perjuangan Pak Prabowo wujudkan Indonesia yang adil dan yang makmur tidak akan pernah terhenti,” kata Habiburokhman.

“Termasuk salah satu perjuangan kami yang terus berlanjut adalah bagaimana menjamin keadilan pada Habib Rizieq agar beliau bisa pulang ke Tanah Air dengan tenang,” sambungnya.

Sebelumnya, PA 212 mengungkapkan sikap mereka ke depan pasca Pemilu 2019. PA 212 akan menyelenggarakan Ijtima’ Ulama IV untuk menenggapi kondisi terkini pasca-penetapan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin.

“Sampai saat ini tidak ada dari PA 212 yang setahu saya yang mempunyai keputusan untuk meninggalkan Prabowo karena keputusan itu baru resmi di Ijtimak Ulama ke-4 yang insyaallah diadakan awal Agustus,” kata juru bicara PA 212 Habib Novel Bamukmin saat dihubungi, Senin (15/07/2019).

Novel Bamukmin menyatakan bahwa akan ada banyak agenda yang dibahas di Ijtimak Ulama IV. Intinya, Ijtimak Ulama IV bakal menentukan sikap PA 212 pasca pemilu.

“Agenda banyak, termasuk sikap politik, kepastian hukum, itu kan ada agenda yang harus dituntaskan. Jadi kita menjadi oposisi bersama Prabowo atau partai-partai atau tidak bersama Prabowo atau partai-partai,” jelas Novel.

“Jadi kita oposisi dengan partai, kan koalisi udah babar, apa kita masih sejalan dengan PKS, dengan Partai Berkarya, atau Gerindra-nya, itu kan kita nanti mungkin dengan partai-partai koalisi yang pernah ada diundang,” tambahnya. (Hari-www.harianindo.com)