Home > Ragam Berita > Ruang AC Arena Muktamar NU Dipenuhi Asap Rokok

Ruang AC Arena Muktamar NU Dipenuhi Asap Rokok

Ruang AC Arena Muktamar NU Dipenuhi Asap RokokJombang – Muktamar Ormas Islam terbesar se-tanah air seolah tak memperdulikan adanya Air Conditioner (AC). Asap rokok mengepul memenuhi ruangan tenda tertutup yang dijadikan arena Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) yang ke-33 pada hari Minggu (2/8/2015) malam di Jombang.

Para anggota NU yang hampir sebagian besar perokok ini terlihat sama sekali tidak segan menyalakan rokok di ruangan utama sambil berhadapan dengan pimpinan sidang pada sebuah forum terhormat. Namun tak sedikit yang menghormati jalannya sidang dengan pindah ke sebelah ruangan utama saat ingin merokok.

Aktivitas merokok memang menjadi tradisi yang lekat dengan warga Nahdliyyin. Bahkan terlihat KH Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU, menghisap rokok begitu turun dari podium pimpinan sidang.

Sepertinya merokok menjadi hal yang lumrah meski tidak semuanya merokok. Bahkan salah seorang peserta muktamar yang tak mau disebutkan namanya berkelakar tentang budaya merokok warga Nahdliyyin.

“NU Smoking yang NO Smoking bukan NU,” kata Muktamir tersebut.

Memang tidak didapati larangan merokok yang lazim bertuliskan No Smoking di hampir semua arena muktamar. Di penginapan di pondok pesantren bahkan di area dekat Ndalem Kasepuhan juga tak ada larangannya. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)

x

Check Also

Korea Utara Ancam Tenggelamkan Kapal Induk AS Dalam Sekali Serang

Korea Utara Ancam Tenggelamkan Kapal Induk AS Dalam Sekali Serang

Pyongyang – Pemerintah Kora Utara mengancam akan menenggelamkan kapal induk milik Amerika Serikat (AS) dalam ...

12465455_10205256660160520_652338149_o

Follow Kami Di Line @harianindo Friends Added

Portal Berita Indonesia

Saran dan Masukan Selalu Kami Tunggu Untuk Kami Membangun Portal Media Ini Agar Bisa Menjadi Lebih Baik Lagi. Hubungi Kami Jika Ada Saran, Keluhan atau Masukan Untuk Kami. Untuk Pemasangan Iklan Silahkan Kontak Kami di Page Pasang Iklan.

Aktual, Faktual dan Humanis