Www.HarianIndo.Com

 

Terima Kasih Telah Berkunjung di Portal Berita Indonesia www.HarianIndo.Com. Saran dan Masukan Selalu Kami Tunggu Untuk Kami Membangun Portal Media Ini Agar Bisa Menjadi Lebih Baik Lagi.

 

Silahkan Hubungi Kami Jika Ada Saran, Keluhan atau Masukan Untuk Kami. Untuk Pemasangan Iklan Silahkan Kontak Kami di Page Pasang Iklan.

 

Jangan Lupa Like Fanspage HarianIndo, dan juga Follow Twitter serta G+ Kami.

 

Salam Admin,

HarianIndo

Aktual, Faktual dan Humanis

Home > Ragam Berita > Pendeta Ternama di Indonesia Menyebut Ahok Sebagai Pemimpin Busuk

Pendeta Ternama di Indonesia Menyebut Ahok Sebagai Pemimpin Busuk

Jakarta – Pemimpin sidang jemaat keagamaan Gereja Tiberias mengungkapkan sebuah komentar miring terhadap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pendeta bernama Yesaya Pariadji mengatakan bahwa Ahok merupakan sosok pemimpin busuk.

”Ahok adalah orang yang jauh dari kasih TUHAN YESUS, ucapanya mencerminkan perangai kebusukan dibalik orang orang banyak, ia bersembunyi dibalik pembela’an kata kata membela hak-hak rakyat, namun mengumbar kata kata busuk yang tidak pantas didengar oleh anak anak Tuhan,” ujar Yesaya.

Pendeta yang cukup dikenal di Indonesia tersebut melanjutkan bahwa semestinya, Ahok tidak perlu menunjukkan ketegasan dengan sikap dan perkataan yang keras dan kasar. Yesaya pun memberikan contoh pemimpin seperti Ali Sadikin dan Sutioso.

“Jika ingin menjadi pemimpin yang tegas tidak harus berkata kata seperti itu, contoh saja dua gubernur terdahulu Ali Sadikin dan Sutioso. Berkat jasa kedua pemimpin tersebutlah Jakarta jadi lebih baik, kawasan penghijauan Jakarta pun terealisasikan, sarana masal transportasi busway pun dicanangkan, kepercayaan investor asing pun bergeliat, bahkan pembatasan bajaj pun terlaksanakan,” lanjutnya.

Yesaya pun mengapresiasi dua sosok tersebut sebagai pemimpin teladan di Jakarta.

“Ali Sadikin dan Sutioso mereka adalah pemimpin yang tegas, cakap dan tidak korup namun mereka tidak pernah mengumbar kata kata binatang,” sambung Yesaya, sebagaimana dilansir dari harianrepublika.wordpress.com dan islamnkri.com, Rabu (6/1/2016).

Yesaya menekankan bahwa jika Ahok sudah tidak bisa lagi menjadi pemimpin yang mampu memberikan teladan bagi warganya, maka sebaiknya ia mundur dari jabatannya itu.

”Jika Ahok tidak mampu memimpin ibu kota, maka mundur saja, tidak usah berkata kata kotor, Ahok harus mencontoh Presiden pertama kita. Sekalipun ia adalah seorang muslim, beliau dengan gagahnya mampu membangun negeri ini dari Aceh hingga Papua dengan tegasnya, namun sekalipun ia tidak pernah berkata kata ”brengsek, nenek lo, dan bajingan,” tegasnya. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)