Jakarta – Gubernur eetahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama buru-buru meninggalkan gedung Mahkamah Konstitusi setelah ditemui sejumlah advokat yang menamakan diri Advokat Cinta Tanah Air (ACTA). Para advokat itu menemui Basuki untuk menyerahkan undangan diskusi terkait polemik surat Al-Maidah. “Maaf ya, sudah,” kata gubernur yang biasa di sapa Ahok itu bergegas meninggalkan gedung MK, Rabu (19/10/2016).
Ahok sebelumnya telah siap diwawancarai oleh awak media yang bergerombol membentuk barisan di depan gedung MK. Sebagian besar wartawan telah menyiapkan kamera dan alat perekam. Kemudian para pengacara dari ACTA menghampir Ahok dan menyerahkan undangan.
Namun Ahok tidak bersedia menerima undangan tersebut. Dia memilih masuk ke toilet. Setelah keluar dari toilet, Ahok buru-buru masuk ke mobilnya. Wartawan mengejarnya seraya melontarkan sejumlah pertanyaan. Ahok hanya membuka kaca mobil seraya melambaikan tangan. Sementara para advokat dari ACTA meneriaki Ahok yang berlalu dengan buru-buru. “Gubernur kok begitu,” kata mereka sambil berteriak.
Ibnu Triwahyudi selaku Ketua Umum ACTA mengatakan pihaknya hanya ingin memberi surat undangan diskusi. Alasannya, saat berada di balai kota ini Ahok sulit ditemui. Sehingga mereka memutuskan menemui Ahok ke Mahkamah Kosntitusi. Kebetulan hari ini Ahok menghadiri sidang gugatan undang-undang Pilkada yang mengatur tentang cuti calon inkumben.
Baca juga: Cegah Kriminalitas Pada Wanita, Sandiaga Uno Gulirkan Ide Aplikasi Satpam
“Kami hanya menyampaikan surat undangan, dia malah lari ketakutan,” ujar Ibnu. Rencananya ACTA mengundang Ahok untuk menjadi pembicara dalam sebuah diskusi terkait polemik surat Al-Maidah. Diskusi itu dilakukan untuk mencari jalan perdamaian antara umat Islam dengan Ahok. (Yayan – www.harianindo.com)