Home > Ragam Berita > Nasional > Dipolisikan, Habib Rizieq Ajari Putri Bung Karno Sejarah Pancasila

Dipolisikan, Habib Rizieq Ajari Putri Bung Karno Sejarah Pancasila

Jakarta – Baru-baru ini, Sukmawati Soekarnoputri telah melaporkan Ketua organisasi Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq bin Hussein Sihab atau akrab dipanggil Habib Rizieq ke pihak kepolisian, pada Kamis (27/10/2016) kemarin.

Dipolisikan, Habib Rizieq Ajari Putri Bung Karno Sejarah Pancasila

Laporan tersebut melihat dari ceramah Habib Rizieq yang dinilai telah melecehkan lambang negara, Pancasila. Ceramahnya itu telah diunggah dan tersebar di dunia maya. Terkait laporan tersebut, Habib Rizieq dalam situsnya justru menyebut Sukmawati tak paham sejarah. Lantas, Habib pun menjelaskan panjang lebar mengenai sejarah dari Pancasila sendiri.

“Ironis … !!! Sukmawati Soekarnoputri tidak paham sejarah Pancasila..?!!!,” tulisnya di laman situs Habibrizieq.com, Jumat (28/10/2016).

Berikut penjelasan lengkap Habib Rizieq soal sejarah Pancasila;

“Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno dalam Sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) mengusulkan Pancasila sebagai Dasar Negara RI dg susunan sbb :

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Keadilan Sosial
5. Silat Ketuhanan

Ini Pancasila Soekarno. Artinya dalam susunan Pancasila Soekarno, “Sila Ketuhanan” dijadikan “Sila Buntut” yaitu sila kelima atau sila yang terakhir.

Usulan Bung Karno tersebut digodok oleh Tim Sembilan bentukan BPUPKI yang beranggotakan : Kelompok Nasionalis Islami yaitu KH Wahid Hasyim (NU), KH Abdulqohar Mudzakkir (Muhammadiyah), KH Agus Salim (SI) dan Abikoesno Tjokrosoejoso, lalu Kelompok Nasionalis Sekuler yaitu Soekarno, M. Hatta, M. Yamin dan Ahmad Soebardjo, serta seorang Nashrani yaitu AA Maramis.

Akhirnya, pada tanggal 22 Juni 1945 Putusan Tim Sembilan disepakati oleh Sidang BPUPKI bahwa Pancasila sebagai Dasar Negara RI dengan susunan sbb :

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Inilah Pancasila Piagam Jakarta yang merupakan Konsensus Nasional disepakati oleh para Founding Father Bangsa Indonesia, termasuk Bung Karno. Artinya, Bung Karno dengan jiwa besar menyadari bahwa Sila Ketuhanan tidak boleh dijadikan sebagai “sila buntut”.

Selanjutnya, sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 18 Agustus 1945 melalui Sidang PPKI (Pantia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) menetapkan Pancasila Piagam Jakarta sebagai Dasar Negara dengan sususan sbb :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Inilah Pancasila 18 Agustus 1945 yang mengubah Sila Ketuhanan dari ikatan “Syariat” kepada ikatan “Tauhid”.

Akhirnya, melalui Dekrit Presiden Soekarno tgl 5 Juli 1959 menetapkan bahwa Dasar Negara RI adalah Pancasila yang dijiwai Piagam Jakarta yang menjadi satu kesatuan Konstitusi yang tak terpisahkan. Dan ini berlaku hingga sekarang.

Kesimpulannya, Bung Karno yang semula mengusulkan Sila Ketuhanan sebagai “Sila Buntut”, namun akhirnya justru beliau bersama para Ulama yang memperjuangkan mati-matian agar Sila Ketuhanan selalu menjadi “Sila Kepala”.

Alhamdulillaah, ternyata Pancasila bukan hanya Karya Bung Karno, tapi karya segenap para Founding Father Bangsa dan Negara Indonesia, termasuk Bung Karno dan Para Kyai dari NU, Muhammadiyah dan Syarikat Islam serta lainnya,” penjelasan panjang Habib di situsnya.

Baca Juga : Banser NU Siap Bantu Polisi Amankan Demo 4 November

“Semoga Allah SWT merahmati Bung Karno dan para Kyai Pendiri Bangsa dan Negara Indonesia,” tutur Habib Rizieq lewat kalimat penutup.

(bimbim – www.harianindo.com)

x

Check Also

Anies Enggan Tanggapi Isu Ahok Bakal Diangkat Jadi Mendagri

Anies Enggan Tanggapi Isu Ahok Bakal Diangkat Jadi Mendagri

Jakarta – Sebuah pesan singkat berantai berisikan informasi mengenai Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ...

12465455_10205256660160520_652338149_o

Follow Kami Di Line @harianindo Friends Added

Portal Berita Indonesia

Saran dan Masukan Selalu Kami Tunggu Untuk Kami Membangun Portal Media Ini Agar Bisa Menjadi Lebih Baik Lagi. Hubungi Kami Jika Ada Saran, Keluhan atau Masukan Untuk Kami. Untuk Pemasangan Iklan Silahkan Kontak Kami di Page Pasang Iklan.

Aktual, Faktual dan Humanis