Jakarta – Baru-baru ini, seorang pemimpin Pondok Pesantren Solo Tunggal Cipinang, KH Nuril Arifin menilai bahwa fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) bisa berpotensi bahaya.
Kiai yang akrab disapa dengan panggilan Gus Nuril itu khawatir bahwa fatwa tersebut bisa menimbulkan perpecahan. Menurut Gus Nuril, fatwa MUI telah memicu munculnya gerakan untuk mengawal pendapat keagamaan tersebut. Gus Nuril juga mengatakan bhahwa fatwa MUI seolah-oleh telah diberlakukan sebagai hukum positif di negeri ini.
“Maka MUI secara sadar atau tidak sadar, dia melakukan kegiatan makar,” ucapnya di pondok pesantren asuhannya di di Cipinang, Jakarta Timur, Senin (9/1/2017).
Gus Nuril menambahkan, fatwa MUI sebenarnya tidak mengikat di Indonesia. Jika fatwa bersifat mengikat, maka PBNU dan Muhammadiyah pun menurutnya bisa melakukan hal yang sama. Namun, dia tak mau menandingi kelompok yang telah menggerakkan massa dengan dalih mengawal fatwa MUI. Sebab, Gus Nuril tak mau membuat situasi semakin bertambah keruh.
Baca Juga : Besok Akan Ada Perubahan Pengamanan Dalam Sidang Lanjutan Kasus Ahok
“Pasukan saya juga jutaan. Kita bisa juga bisa bikin pasukan pengaman NU. Tapi nanti ini jadi kacau,” tuturnya.
(bimbim – www.harianindo.com)