Harian IndoJakarta – Korea Utara kembali melakukan uji coba nuklirnya meski mendapatkan peringatan keras dari beberapa negara negara, khususnya Amerika Serikat.
Dikutip dari CNN, Minggu (4/9/2017), Korea Utara memiliki bom hidrogen yang memiliki daya hancur jauh lebih besar dari bom ato yang katuh di Kota Hiroshima, Jepang pada Agustus 1945 lalu.
Bom hidrogen juga menggunakan metode fusi seperti halnya bom atom, namum pukulan yang dihasilkan jauh lebih besar ratusan, bahkan ribuan kali, lebih kuat daripada bom atom.
Bom atom juga menggunakan proses yang disebut fusi. Bom atom meledak karena plutonium dan/atau uranium terbagi menjadi atom yang lebih kecil dalam reaksi berantai sehingga mengeluarkan sejumlah energi yang besar.
NORSAR, sebuah kelompok yang berbasis di Norwegia mencatat bahwa bom hidrogen yang diuji coba oleh Korea Utara itu delapan kali lebih kuat dari bom aom di Hiroshima.
Dari hasil uji coba, getaran yang dihasilkan mencapai 120 kiloton, sedangkan Hiroshima sendiri hanya 15 kiloton. Sedangkan pemerintah Korea Utara mengklaim hanya memiliki getaran sebesar 50 kilo ton.
Terkait hal ini, Presiden Amerika Donald Trump lantas menambah tekanan kepada Korea Utara dengan mengancam embargo kepada negara mana saja yang memiliki hubungan bisnis dengan Korut.
“Amerika Serikat sedang mempertimbangkan, selain pilihan lain, menghentikan semua perdagangan dengan negara mana pun yang melakukan bisnis dengan Korea Utara,” demikian tulis Trump di akun twitternya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
