Jakarta – Warga mesir, khususnya aktivis perempuan di sana marah terhadap ucapan seorang pengacara bernama asal Mesir yang bernama Nabih al-Wahsh yang menyebutkan bahwa perempuan yang mengenakan jins sobek layak untuk dilecehkan dan diperkosa.
Pernyataan kontroversial Wahsh ini diucapkan pada acara wawancara Infrad Show yang disiarkan oleh stasiun televisi satelit Al-Assema terkait kontroversi seputar rancangan undang-undang tentang memerangi pelacuran, dan menghasut pesta pora.
Dalam acara tersebut Wahsh menyebutkan, memperkosa perempuan yang mengenakan jins sobek adalah “tugas nasional” karena mereka telah mempertontonkan bagian tubuh mereka dan mengundang gairah pria.
Tentu saja pernyataan tersebut spontan memancing amarah warga Mesir, termasuk Dewan Nasional untuk Dokter Perempuan.
Menurut Kepala Dewan Nasional untuk Dokter Perempuan, Maya Mursi, ucapan Wahsh tersebut sangat memalukan bagi seorang pengacara yang seharusnya membela hak dan kebebasan.
Dewan tersebut juga menyerukan agar media tidak menjadi tuan rumah bagi tokoh kontroversial yang hanya mengucapkan hasutan untuk membenci kaum perempuan.
Terkait hal ini, Wahsh mengklarifikasi bahwa pernyatannya tersebut justru untuk melindungi kehormatan perempuan di Mesir.
“Anak perempuan harus menghormati diri sendiri, sehingga orang lain menghormati mereka. Melindungi moral lebih penting daripada melindungi perbatasan,” tandas Wahsh.
(samsul arifin – www.harianindo.com)