Home > Gaya Hidup > Cara Seorang Ayah Mendidik Anaknya Agar Tak Gemar Mengkafirkan Orang Lain

Cara Seorang Ayah Mendidik Anaknya Agar Tak Gemar Mengkafirkan Orang Lain

Jakarta – Seorang pria Muslim menceritakan masalah yang ia hadapi terkait sikap anaknya yang ia nilai membuatnya resah. Pasalnya ia melihat bahwa sang anak mulai gemar mengidentifikasi status agama orang lain dan memberi label Kafir atau Muslim.

Cara Seorang Ayah Mendidik Anaknya Agar Tak Gemar Mengkafirkan Orang Lain

Ilustrasi

Apabila sang anak mengetahui agama seseorang yang ia lihat disekitarnya adalah Non-Muslim, maka sikap sang anak akan berubah. Sang anak akan menjadi menjauh dari orang tersebut atau minimal rasa empatinya menjadi berkurang.

Salah satu contohnya ketika sang anak memiliki bintang sepak bola luar negeri yang ia sukai alias ngefans. Namun kini rasa suka sang anak terhadap bintang sepak bola idolanya menjadi berkurang bahkan sudah tidak suka lagi lantaran sang anak mengetahui agamanya berbeda dengan bintang sepak bola idolanya.

Sikap tersebut juga ditunjukkan sang anak terhadap hampir semua orang yang ia jumpai di sekitarnya. Contoh lainnya ketika sedang melintasi rumah seseorang yang menurut penilaian sang anak adalah rumah milik seseorang yang non-Muslim.

“Itu rumah orang China ya, Yah ? Kafir dong Yah,” kata sang anak.

Tentu saja sikap ini membuat sang ayah menjadi sangat khawatir. Sang Ayah menangkap aura kebencian dalam diri sang anak kepada seseorang yang memiliki identitas yang berbeda dengan dirinya. Seolah pikiran sang anak telah terbentuk sebuah blok dimana orang lain yang dilihatnya adalah seorang kafir dan tidak kafir, yang pertama musuh dan yang kedua teman.

Sang Ayah menduga bahwa anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar di Sebuah Sekolah Dasar Islam Terpadu tersebut telah terpengaruh hawa politik yang telah terjadi akhir-akhir ini. Dimana suhu politik tersebut telah membawa sentimen agama ke ranah pilkada.

Akhirnya sang Ayah menemukan solusi untuk memudarkan blok kafir dan tidak kafir yang telah mulai terbentuk dalam pikiran sang anak. Ayah dan Anak itu lantas berlibur ke rumah seorang kawan yang berbeda agamanya. Namun sang Ayah tidak memberitahukan kepada sang Anak bahwa teman tersebut adalah seorang yang non-Muslim.

Baca juga : Ingin Kulit Kusam Kembali Cerah ? Ikuti Cara Berikut

Mereka berdua menginap selama dua malam dirumah teman yang non-Muslim tersebut. Tuan rumah juga memperlakukan keduanya dengan ramah dan istimewa. Sang Anak menjadi sangat senang lantaran liburannya bersama sang Ayah di rumah temannya tersebut penuh kegembiaraan.

Kemudian tibalah waktunya Sang Ayah menceritakan kepada sang Anak bahwa teman yang memiliki rumah tersebut adalah seorang yang non-Muslim. Seketika itu juga raut wajah sang Anak menjadi berubah. Pikirannya seolah sedang berkecamuk.

“Beliau ini orang baik. Santun, suka menghormati dan membantu sesama. Beliau itu non-Muslim lho,” kata sang Ayah kepada Anaknya.

Akal sehat sang Anak seperti mulai mempertanyakan dikotomi kaku non-Muslim dan Muslim sebagai musuh dan tidak musuh. Ia mulai menghadapi situasi yang sangat lain dimana beberapa waktu yang lalu dalam pikirannya orang yang ia anggap kafir, ahli neraka dan musuh kini tiba-tiba berubah menjadi sahabat baru yang akrab, baik hati, dan toleran terhadap dirinya.

“Ternyata orang kafir ada yang baik begini ya, Yah ? Kok bisa ya, Yah ? Padahal dia kafir,” tanya sang Anak.

“Kalaupun harus menyebut, ayah lebih suka menyebutnya sebagai non-Muslim. Dan ajaran tentang kebaikan kepada sesama manusia memang ada di semua agama. Mereka yang berbeda agama belum tentu yang jahat,” jelas sang Ayah kepada anaknya.

Sang anak manggut-manggut pertanda bahwa ia mengerti penjelasan Ayahnya. Misi sang Ayah pun berhasil dimana dia telah berhasil memecahkan kebekuan sikap keagaam yang kolot dengan memperluas pergaulan, silaturrahi dan memahamu sebanyak mungkin orang yang berbeda.
(Muspri-www.harianindo.com)

x

Check Also

Olahraga Wajah Ini Dipercaya Bisa Bikin Awet Muda

Olahraga Wajah Ini Dipercaya Bisa Bikin Awet Muda

Jakarta – Yoga wajah mungkin terdengar asing, namun, riset terbaru menemukan bahwa ‘olahraga’ wajah ini ...