Jakarta – Pelaksana Tugas Ketua Umum Idrus Marham disebut akan segera berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto terkait desakan agar Novanto bisa legowo mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar.
Menurut Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid, ia telah berkomunikasi dengan Idrus Marham agar Idrus membujuk Setya Novanto untuk mundur.
“Saya akan minta Plt Ketum Idrus Marham untuk menemui beliau (Setnov) dalam satu atau dua hari ini, supaya berkoordinasi agar Setnov legowo, berbesar hati dan lebih mengedepankan kepentingan umum. Saya yakin Setnov adalah seorang negarawan yang sangat bijaksana menyikapi semua kondisi,” kata Nurdin Halid di Jakarta, Minggu (26/11/2017).
Bila Setya Novanto mundur dari jabatan Ketua Umum Golkar, maka dengan sendirinya Golkar akan memproses penggantian Ketua DPR yang juga dijabat oleh Setya Novanto.
“Kalau beliau (Setnov) mengundurkan diri dari ketua umum Partai Golkar, maka dengan sendirinya kita bisa proses penggantian ketua DPR. Dua lembaga terhormat ini tidak boleh tersandera hanya karena persoalan pribadi Setnov,” jelas Nurdin Halid.
Sebelumnya, Ketua DPP Golkar Bidang Pengawasan Pembangunan Melchias Markus Mekeng menegaskan, bila Munaslub Golkar untuk mengganti Setya Novanto tidak segera digelar maka Golkar terancam tidak bisa mengikuti Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 karena penandatanganan harus dilakukan oleh ketua umum definitif.
“Waktu persiapan pemilihan legislatif atau pilpres pun sangat singkat kalau ditunda-tunda,” kata Mekeng.
“Kalau praperadilan ditolak, maka segera setelah ada hasil praperadilan, DPP harus segera mengadakan rapat pleno lagi untuk menetapkan waktu Munaslub. Agenda Munaslub adalah tunggal, yaitu pemilihan ketua umum baru,” ujar Mekeng.
(samsul arifin – www.harianindo.com)