Jakarta – Data penelitian di Inggris mengungkapkan bahwa jumlah orang dewasa yang tidur mengorok bertambah hingga dua kali lipat.
Dari data yang disebutkan, penggunaan ponsel yang berlebihan ternyata berhubungan dengan kebiasaan tidur mengorok tersebut dan gangguani tidur lainnya.
Mengapa demikian?
“Emisi cahaya biru dari LED (Light Emitting Diode) smartphone, komputer, dan lampu jalan juga bertanggung jawab pada kurang tidur,” kata Dr Maurice Ohayon yang mempublikasikan penelitiannya di jurnal Sleep Medicine, dikutip dari Dailymail, Senin (7/1/2019).
“Meningkatkan risiko obesitas, ngantuk, dan kerusakan kognitif yang meningkatkan risiko sleep apnea,” tambahnya.
Sleep apnea atau yang biasa dikenal dengan henti napas saar tidur merupakan salah satu gangguan tidur, terutama dialami oleh mereka yang memiliki kelebihan berat badan.
Mereka yang memiliki kebiasaan tidur mengorok juga berisiko tinggi mengalaminya.
Meski tidak mematikan, namun sleep apnea menyebabkan kualitas tidur terganggu, sehingga penggantian sel-sel tubuh pada saat tidur juga ikut terganggu.
Beberapa penyakit kronis juga dihubungkan dengan sleep apnea ini.
(samsularifin – www.harianindo.com)