Harian IndoJakarta – Ada yang menilai jika tak ada yang salah dengan beredarnya foto Ahmad Dhani yang tengah berpose dua jari bersama dengan beberapa jaksa. Penilaian tersebut datang dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. BPN menganggap jika pose tersebut adalah ekspresi biasa saja.
“Saya pikir itu kan ekspresi biasa, dan artinya bisa macam-macam,” kata anggota tim Advokasi dan Hukum BPN Prabowo-Sandi, Habiburokhman, kepada awak media, pada Rabu (13/2/2019).
Habiburokhman juga mengatakan bahwa tak pernah ada keistimewaan yang didapatkan oleh Ahmad Dhani selama menjalani proses hukum tersebut. Justr, lanjut dia, Ahmad Dhani mendapatkan tuntutan berat dari jaksa dalam perkaranya.
“Faktanya, Ahmad Dhani justru dituntut berat oleh jaksa dan tidak mendapatkan keistimewaan selama dalam proses penahanan. Waktu di (Rutan) Cipinang dia satu minggu nyangkut di sel mapenaling yang kita tahu kondisinya sangat memprihatinkan,” ujarnya.
“Baru seminggu di Cipinang, jaksa kembali menuntut Mas Ahmad Dhani di Surabaya,” lanjut Habiburokhman.
Oleh sebab itu, lanjut dia, seharusnya para jaksa-lah yang harus diawasi kinerjanya. Habiburokhman berbicara terkait adanya abuse of power para jaksa dalam menangani kasus Ahmad Dhani.
“Yang perlu dicermati apakah jaksa-jaksa tersebut melakukan abuse of power terkait tupoksinya sebagaimana diatur Pasal 547 UU Pemilu,” kata Habiburokhman.
Sebelumnya, beredar foto Ahmad Dhani Prasetyo bersama tiga jaksa perempuan. Salah satu dari mereka terlihat berpose ‘salam dua jari’ sama halnya dengan Dhani. Setelah ditelusuri, ternyata mereka bertugas di Kejati Jatim. Kajati Jatim Sunarta saat dimintai konfirmasi membenarkan foto tersebut. Menurutnya, foto itu sudah lama dan sudah diklarifikasi kepada yang terkait.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)
