Lion Air Terbelah Dua

Lion Air Terbelah Dua

Jakarta – Kecelakaan pesawat yang menimpa maskapai Lion Air memang bukan hal yang diinginkan oleh berbagai pihak. Terlebih lagi pesawat tersebut merupakan pesawat jenis baru, namun siapa sangka kecelakaan tersebut akan terjadi. Walaupun tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut, KNKT selaku Komite Nasional Keselamatan Transportasi akan menyelidiki kejadian naas tersebut.

Setelah mendapatkan flight data recorder (FDR) Lion Air, kini KNKT masih akan meneliti beberapa penyebab gagalnya mendarat pesawat Lion Air Boeing 737-800 beberapa waktu yang lalu yang harus memaksa pesawat nyemplung ke laut sebelum runway Bandara Ngurah Rai, Bali.

Untuk sementara, kesimpulan dari KNKT terkait adanya patahan pada badan pesawat Lion Boeing 737- 800 NG tersebut adalah disebabkan karena adanya benturan yang keras pada saat mendarat di laut. Dimana kondisi laju pesawat pada saat itu memiliki kecepatan mencapai 350 Kilometer per jam.

Saat ditemui di gedung KNKT, Jalan Medan Merdeka Timur pada Rabu (17/4/2013), senior investigator KNKT, Marjono mengungkapkan bahwa “Pesawat terbelah dua akibat impact terbentur di air. Karena benturan tersebut sangat keras sehingga pesawat patah. Faktanya pesawat itu undershoot, kami tak menduga-duga penyelidikan kami sesuai internasional.”

Memang untuk saat ini pihak KNKT sedang berusaha menggali data terkait kecelakaan tersebut. Bahkan seperti yang dijelaskan oleh Marjono, untuk saat ini mereka sedang mendowload FDR sedangkan untuk CVR (cockpit voice recorder) akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut pada hari ini.

Seperti yang diketahui bahwa pengambilan CVR tersebut menemui beberapa kesulitan, namun pada akhirnya berhasil ditemukan oleh tim Basarnas dan TNI AL Surabaya. “Perkembangan dan penyelidikan dari KNKT, CVR kemarin sore sudah tiba di Jakarta. Pengambilan black box itu dengan susah payah, karena ada karang yang menghalangi di bagian belakang,” bebernya.

Sampai saat ini memang pihak KNKT belum berencana untuk merilis pada isi di dalam FDR dan CVR kepada publik.  Hal ini disebabkan karena pihak internal KNKT masih berupaya untuk menyelidiki lebih lanjut. “Yang boleh saya katakan FDR itu berisi arah pesawat, kalau untuk penyebabnya mohon maaf kami belum bisa menjelaskan hari ini,” pungkasnya. ( Choirul Anam – www.harianindo.com)