daging sapi

daging sapi

Jakarta – Setelah mengalami kenaikan harga yang cukup fantastis sejak akhir tahun 2012 kemarin, pada akhirnya Pemerintah menambah kuota impor daging sapi. Hal ini diharapkan dengan adanya penambahan kuota daging impor maka dapat menurunkan harga daging dipasaran. Seperti yang kita ketahui bahwa saat ini  rata-rata harga daging sapi sebesar Rp 95.000 per Kg.

Dengan penambahan impor diharapkan dapat menekan harga daging sapi hingga Rp 76.000/Kg. Memang jenis daging yang diimpor adalah jenis daging tertentu total kuota impor daging 2013 sebanyak 80.000 ton. Seusai rapat koordinasi untuk menindak lanjuti masalah harga daging dan bawang di Kantor Menko Perekonomian di Jakarta, Rabu (17/4/2013), Hatta mengatakan bahwa “Harga daging saat ini masih tinggi, kita akan menurunkan dikisaran harga Rp 76 ribu/Kg dan kita kejar harga itu.”

Bahkan Hatta berjanji akan menekan harga secepat mungkin. Hal ini menanggapi keresahan masyarakat dengan melambungnya harga dipasaran. Oleh karena itu salah satu cara yang nampaknya akan dilakukan pemerintah adalah dengan membuka keran impor khusus. Daging khusus ini adalah jenis daging yang minim diproduksi pada masyarakat di tingkat lokal. Langkah ini dilakukan karena banyak golongan kelas menengah yang mengeluhkan kenaikan harga ini.

“Keputusan yang kita ambil setelah kita mendengar terjadi peningkatan demand yaitu dari golongan kelas menengah kita. Sehingga perlu tambahan pasokan untuk mendapatkan kuota agar mempercepat suplai ke pasar. Suplai dalam negeri seperti prime cut (untuk steak) ini perlu keterbukaan pada sisi suplai dan demand,” tambah Hatta.

Diharapkan dengan adanya penambahan daging impor ini dapat mempercepat tutunnya harga dengan pasokan yang merata. “Bagi mereka yang lalai untuk suplai akan diberikan sanksi yang tegas. Walaupun kuota sudah diberikan dan bisa masuk ke pasar sehingga perlu tambahan. Acuan kita terhadap harga selain juga inflasi kita sebesar 2,43% kemarin. Kita akan kendalikan harga volatile food. Kita akan melakukan penambahan tetapi tidak mempengaruhi swasembada,” tutupnya. (Rani Soraya – www.harianindo.com)