Harian IndoJakarta – Baru-baru ini, kinerja Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini, diapresiasi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim), Luhut Binsar Pandjaitan. Risma dinilai merupakan sosok tipe pemimpin yang detail dalam memperhatikan perkembangan daerah yang dipimpinnya.
Luhut mengatkan hal tersebut usai menggelar rapat dengan 50 kepala daerah di Balai Kota Surabaya. Rapat membahas Program Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBBS). Mantan Menko Polhukam tersebut pun menyempatkan diri untuk berkunjung ke kantor Risma.
“Saya melihat di samping meja kerjanya digantungkan 6 buah TV layar besar. Dari situ berbagai peristiwa terpantau oleh kamera-kamera CCTV yang disebar di Surabaya, mulai dari kejahatan, kemacetan, sampai banjir,” kata Luhut dalam akun facebooknya, Kamis (8/12/2016).
Luhut mengatakan bahwa hal tersebut menunjukkan besarnya perhatian dan kepemimpinan Risma untuk menjadikan kota Surabaya menjadi model kota yang berhasil. Buktinya adalah Surabaya telah dianugerahi penghargaan sebagai kota dengan pengelolaan lalu lintas terbaik di Indonesia dan juga sebagai kota pariwisata nomor dua terbaik.
“Saya sendiri juga melihat hampir tidak ada sampah di sepanjang perjalanan saya dari Bandara Juanda ke kantor wali kota. Kebersihan seperti ini perlu dicontoh kota-kota lain untuk mencapai target 20 juta kunjungan wisatawan,” tuturnya.
“Kenyataannya, tingkat kebersihan Indonesia masih dibawah negara seperti Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Malaysia,” tambahnya.
Menurut Luhut, untuk membuat kota menjadi baik, tidak ada kata lain selain keteladanan. Oleh sebab itu, dia mengajak kepada puluhan pimpinan daerah yang hadir dalam Rakor untuk tidak selalu belajar ke luar negeri saja, karena belajar dari Surabaya juga cukup.
Baca Juga : Berita Gempa Aceh 7 Desember : Ribuan Warga Mengungsi
“Saya juga mengajak pada semua pemimpin untuk fokus pada pekerjaan-pekerjaan kita. Jangan terbuai dengan masalah-masalah politik saja. Saya tidak percaya kalau bangsa kita tidak bisa sehebat negara-negara tetangga. Saya yakin kita bisa. Tinggal kita mau atau tidak,” tandasnya.
(bimbim – www.harianindo.com)
