Harian IndoWashington – Badan antariksa federal Rusia, Roscosmos, dilaporkan menjalin kerjasama dengan NASA pada pekan ini. Kedua organisasi luar angkasa tersebut telah merilis pernyataan yang mengonfirmasi bahwa mereka akan bekerjasama di stasiun ruang angkasa di bulan.
Sebagaimana diberitakan Ubergizmo pada Jumat (29/9/2017), Roscosmos dan NASA telah merilis pernyataan yang mengatakan bahwa kedua negara memiliki visi bersama untuk eksplorasi manusia secara bersama-sama. Pernyataan tersebut mengonfirmasi bahwa mereka akan bekerja sama di stasiun ruang angkasa di bulan.
Proyek itu sendiri disebut Deep Space Gateway yang direncanakan NASA akan membangun orbit di Bulan mulai tahun 2020-an. Pernyataan tersebut juga menyebut bahwa proyek ini akan dimulai pada pertengahan 2020-an.
Selain Roscosmos dan NASA, diperkirakan akan ada lembaga lain bakal ikut dalam proyek Deep Space Gateway ini. Pihak Roscosmos mengatakan akan membuat standar teknis internasional yang akan digunakan di stasiun ruang angkasa tersebut.
Beberapa standar teknis yang diajukan ialah sistem pendukung kehidupan dan port docking yang didasarkan pada desain Rusia. Bahkan sistem pendukung kehidupan yang ada di Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) terletak di bagian Rusia.
Saat ini, ISS memiliki port yang berbeda untuk beberapa pesawat ruang angkasa yang melekat di bagiannya. Misalnya kapsul Soyuz milik Rusia menggunakan port docking yang berbeda dari Space Shuttle. Sehingga pesawat pribadi seperti Dragon SpaceX harus menggunakan adapter bila ingin mendarat di ISS.
Disamping ketegangan politik antar kedua negara, Deep Space Gateway ini tentunya menjadi proyek ambisius bagi Roscosmos dan NASA. Namun, belum diungkap berapa biaya yang dibutuhkan dan tujuan dibangunnya stasiun ruang angkasa di bulan tersebut. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)
