Harian IndoJakarta – La Nyalla Mattalitti memberikan pengakuan mengejutkan soal pertemuannya dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto soal rekomendasi dirinya untuk menjadi bakal calon gubernur Jawa Timur pada Pilkada 2018.
Dalam konferensi pers yang digelar di Restoran Mbok Berek, Jl Prof Dr Soepomo, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (11/1/2017), La Nyalla mengaku dimintai uang sebesar Rp 48 miliar bila mau direkomendasikan menjadi calon gubernur Jatim pada 9 Desember 2017 lalu.
“Ada saat tanggal 9 itu yang ditanyakan uang saksi. Kalau siapkan uang saksi, saya direkom tapi kalau uang saksi dari 68.000 TPS dikali Rp 200.000 per orang dikali 2 berarti Rp 400.000. Itu sekitar Rp 28 miliar. Tapi, yang diminta itu Rp 48 miliar dan harus diserahkan sebelum tanggal 20 Desember 2017. Nggak sanggup saya,ini namanya saya beli rekom, saya nggak mau,” ungkap La Nyalla.
Karena itu La Nyalla mengaku kecewa karena selama ini ia telah berkoban banyak demi Partai Gerindra dan mendukung Prabowo pada Pilpres 2009 dan 2014 lalu.
Bahkan menurut La Nyalla, Prabowo yang mengucapkannya langsung kepada dirinya, dengan nilai yang mencapai ratusan miliar rupiah.
“Prabowo sempat ngomong, ‘siapkan kamu sanggup 200 miliar?’ 500 saya siapkan, kata saya karena di belakang saya banyak didukung pengusaha-pengusaha muslim,” tutur La Nyalla.
Saat itu, La Nyalla berpikir ucapan Prabowo hanya bercanda, namun ia terkejut karena permintaan itu benar-benar dilakukannya sebagai syarat.
“Saya pikir main-main, ternyata ditagih betul Rp 40 miliar, saya bilang nanti. Saat itu juga saya sampaikan saya mau pasang fotonya Bapak, Gerindra, cuma jangan tulis calon gubernur, tulisnya bakal calon. Saya pasang di Pacitan sampai desa foto Prabowo. Semua sudah tahu Prabowo mendukung La Nyalla,” ujar La Nyalla.
Tidak hanya itu. Ketua DPD Gerindra Jatim Soepriyatno menurut penuturan La Nyalla juga sempat meminta uang sebesar Rp 170 miliar kepada dirinya. Namun dengan tegas ditolaknya.
“Dia minta uang Rp 170 milyar. Langsung saya sampaikan kepada Daniel (pengusaha Tubagus Daniel Hidayat, bendahara La Nyalla saat mencoba mendapatkan rekom) saya lebih baik bangun masjid saya bilang. Biar yang mengganjal ini tanggung jawab,” tandasnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
