Home > Ragam Berita > Nasional > Soal HTI, Yusril Sebut Pemerintah Bisa Kalah di Pengadilan Tinggi Karena Alasan Ini

Soal HTI, Yusril Sebut Pemerintah Bisa Kalah di Pengadilan Tinggi Karena Alasan Ini

Jakarta – Kuasa Hukum Tahrir Indonesia (HTI), Yusril Ihza Mahendra optimis HTI akan memenangkan gugatannya di tingkat Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) atau Mahkamah Agung.

Soal HTI, Yusril Sebut Pemerintah Bisa Kalah di Pengadilan Tinggi Karena Alasan Ini

“Kita harus menjalaninya dengan kesabaran dan ketegaran,” kata Yusril dalam pernyataan tertulisnya, Senin (7/5/2018).

Menurut ahli hukum tata negara ini, ada sejumlah alasan yang bisa membuat pemerintah kalah dalam kasus HTI ini.

Pertama, Majelis Hakim tidak sepenuhnya obyektif dalam menyidangkan perkara HTI. Pemerintah akan merasa sangat dipermalukan jika keputusan membubarkan HTI dibatalkan oleh PTUN.

Kedua, pemerintah hanya menghadirkan dua saksi fakta yang tidak menerangkan kesalahan HTI.

Ketiga, pemerintah mendatangkan sembilan ahli yang terafiliasi dengan Pemerintah seperti Rektor UIN Yogya dan Azyumardi Azra, mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Menurut Yusril, keterangan para saksi ini sukar dipertanggungjawabkan secara akademis.

Keempat, Hakim mengabaikan keterangan ahli independen dari HTI.

Kelima, pemerintah harus membuktikan pelanggaran HTI selama sembilan hari. Bukan menggunakan bukti-bukti sebelum berlakunya Perppu karena tidak berlaku surut.

Seperti diketahui, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta, pada Senin (7/5/2018) menolak gugatan HTI terkait pencabutan organisasinya oleh Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM.

“Memutuskan menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya,” ujar Ketua Majelis Hakim, Tri Cahya Indra Permana dalam persidangan, Senin (7/5/2018).

Terkait keputusan tersebut HTI menyatakan banding.
(samsul arifin – www.harianindo.com)

x

Check Also

Rupiah Loyo, Amien Rais : "APBN Saya Kira Ambruk"

Rupiah Loyo, Amien Rais : “APBN Saya Kira Ambruk”

Jakarta – Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang terjadi belakangan ini menjadi ...