Harian IndoJakarta – Menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri sejumlah orang sudah mulai mempersiapkan pulang ke kampung halamannya alias mudik untuk bertemu dan berkumpul dengan seluruh sanak saudara dimana ia dilahirkan. Tentu saja penumpukan penumpang dan kendaraan disejumlah ruas jalan yang biasa dilalui para pemudik menjadi ‘sasaran empuk’ kemacetan lalu lintas.
Ilustrasi
Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri Irjen Royke Lumowa mengatakan bahwa ada 10 titik kemacetan yang terjadi selama musim mudik Lebaran 2018. Penumpukan kendaraan itu kebanyakan berada di Pulau Jawa dan Bali.
Royke berharap kepada masyarakat agar memperhatikan sejumlah titik kemacetan yang ada dan dapat mencari waktu yang tepat sehingga tidak terjebak di titik kemacetan. Ia menjelaskan urutan kemacetan itu dimulai dari Tol Cikampek dan diikuti wilayah Palimanan.
“Ketiga itu ada di gate Gandulan atau Kertasari. Saya dengar agak mundur di Kertasari, tadinya mau dibuat di Gandulan, karena di situ kan portable gate-nya. Jadi, sementara di Kertasari,” kata Royke saat memantau jalur mudik di wilayah Kendal, Jawa Tengah, Jumat (01/06/2018).
Royke menekankan bahwa dari tiga wilayah tersebut, titik yang saat ini disurvei yakni Kendal terus menjadi perhatiannya. Sebab ada Jembatan Kalikuto yang masih belum rampung pembangunannya, sehingga kendaraan masuk ruas tol fungsional Batang-Semarang kemungkinan bakal sedikit tersendat.
Baca juga : Ingin Mudik Tapi Tetap Hemat, Begini Caranya
“Itu krusial di jembatan tolnya, belum tersambung di saat puncak (mudik). Kalau dia kan jadinya 13 atau 12 Juni. Ini jadi krusial, karenanya kami keluarkan ke arteri, atau jadi rekayasa arus di arteri,” jelasnya.
Kemudian, titik macet selanjutnya Manyaran Krapyak Semarang. Setelah itu penumpukan juga terjadi di Brebes selatan menuju Purwokerto.
“Di situ ada namanya Karang Sawah tempatnya di Pasar Tonjong. Pasar itu antrean panjang,” kata dia.
Titik selanjutnya yang ada di Jawa Barat ada juga beberapa titik seperti Gentong, Malangbong.
“Lalu di Jawa Barat jalur Malangbong, Limbangan, Gentong. Dulu dikenal dengan jalur Nagrek. Itu setelah Nagrek, ini satu jalur,” kata dia.
Selain arus mudik, prediksi kemacetan dipastikan bakal terjadi di tempat peristirahatan atau rest area pada arus balik. Rest area di sekitar wilayah Cipali kilometer 102 dan 130. Lalu, rest area di Cikampek kilometer 62, 52, dan 42.
“Kemudian kesembilan ada penyeberangan Merak-Bakauheni. 10 penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Ketapang. Antreannya ya saya lihat,” pungkasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)
