Gisella Anastasia : “Lebih Baik Memulai Dengan Buruk Asal Berakhir Bahagia”

Jakarta – Baru-baru ini, Gisella Anastasia diketahui menangis ketika menjadi bintang tamu dalam acara Rumpi di Trans TV. Gisel tak kuasa menahan tangis, saat Feni Rose menanyakan perpisahannya dengan Gading Marten, Januari silam. Lantas publik menilai, jika Gisel tak setegar seperti yang dibayangkan. Ibunda Gempita Noora Marten itu mengakui, jika dirinya sebenarnya orang yang cengeng.

“Saya cengeng banget, tapi saya tidak menangis di muka publik. Hanya di depan sahabat terdekat. Orang-orang yang berada di lingkar terdekat tahu persis saya ini rapuh banget. Kalau keluar rumah, ya sudah, tetap ceria,” ujar Gisel di Jakarta Selatan, pekan lalu.

Dia mengakui, saat mengobrol dengan Feni, air mata mengalir begitu saja dan ia tak ingin berpura-pura lagi. Jebolan ajang Indonesian Idol tersebut, sudah bekerja sejak usia 5 tahun. Ketika kecil, ia ikut berbagai kontes menyanyi. Dibesarkan di panggung, ia terbiasa bersikap profesional. Sesedih apa pun, saat tampil menghibur audiens, Gisel tetap ramah dan murah senyum.

Setelah beranjak dewasa, Gisel menyimpulkan ada dua jenis artis. Pertama, yang membuat batas tegas antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Kedua, yang senang kehidupan pribadinya dikonsumsi publik. Mungkin, ini salah satu kiat melanggengkan popularitas.

Gisel tipe yang pertama. Ia mencari uang di panggung dan tidak berminat memublikasikan konflik rumah tangganya kepada khalayak. Meski demikian, bintang film Susah Sinyal ini salut kepada seleb yang tetap nyaman kehidupan pribadinya dikonsumsi publik.

“Bahkan kehidupan pribadi pun dijadikan alat untuk menghibur masyarakat. Itu enggak jelek. Itu pilihan hidup masing-masing. Saya menghargainya,” ia menyambung.

Sebaik-baiknya Gisel dalam menyimpan kemelut rumah tangga, publik akhirnya tahu juga. Gisel dan Gading resmi cerai bulan lalu. Orang menilai Gisel memulai 2019 dengan buruk. Menanggapi tudingan ini, ia santai.

“Lebih baik memulai dengan buruk asal berakhir bahagia. Saya tidak bisa menyalahkan penilaian orang. Dukungan, masukan, hingga hujatan saya terima. Mau bagaimana lagi?” ujar dia.

(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)