Jakarta – Melalui rekaman suara, Habib Rizieq Shihab meminta agar forum Ijtima Ulama IV juga turut membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi di sekitar Pilpres 2019. Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu menegaskan bahwa politik syariah yang diperjuangkan bukan bermain politik praktis. Melainkan harus bernafaskan keadilan dan kemanusiaan.
“Segala kezaliman dan ketidakadilan, segala pelanggaran HAM yang terjadi sebelum Pilpres 2019, maupun saat berlangsungnya Pilpres, hingga pascapilpres tersebut, sudah semestinya menjadi dan mendapat perhatian khusus dalam Ijtima Ulama IV saat ini,” kata Habib Rizieq pada Senin (05/08/2019).
Baca Juga: Novel Bamukmin: “Amien Rais Konsisten Terhadap Perjuangan 212”
Habib Rizieq juga mengucapkan apresiasinya kepada segenap pihak yang terlibat dalam Ijtima Ulama. Alasannya, mereka dinilai mampu mengajak para pemilih untuk mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019. Habib Rizieq juga menyebut bahwa pasangan tersebut dikalahkan oleh kecurangan.
“Kita nyatakan yakin bahwa umat telah memenangkan Pilpres 2019, tapi kemenangan umat tersebut dirampas secara zalim, dengan cara licik dan curang yang sistematis, terstruktur, masif, dan brutal,” papar Habib Rizieq.
Habib Rizieq juga meminta agar para ulama untuk tidak putus asa. Baginya, kecurangan tersebut merupakan bagian dari cobaan yang mereka hadapi.
“Pesan Allah dalam Alquranulkarim, jangan sekali-kali engkau sekalian putus asa dari rahmat Allah SWT,” ujarnya.
Selama perhelatan Ijtima Ulama berlangsung, awak media dilarang masuk ke dalam tempat acara di Hotel Lorin, Sentul, Bogor. Wartawan hanya diperbolehkan menyaksikan jalannya Ijtima melalui siaran langsung kanal Front TV di YouTube. (Elhas-www.harianindo.com)