Jakarta – Baru-baru ini, seorang netizen mengajukan sebuah pertanyaan kepada Partai Gerindra. Melalui Twitter, seorang akun bernama TobatMukidi menuliskan pertanyaannya yang ia tujukan kepada partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto itu.

“Apa peran Gerindra untuk membela rakyat?” tanya TobatMukidi.

Kemudian, akun Partai Gerindra pun memberikan jawaban tentang peranan partai berlambang kepala garuda itu. Gerindra menyebutkan tentang defisit dan kenaikan tarif BPJS Kesehatan.

“Perihal BPJS Kesehatan mulai dari defisit hingga kenaikan tarif sudah berulang kali Pak Prabowo menyampaikan bahwa inti dari semua permasalahan itu adalah pengelolaan negara yang tidak baik. Sehingga keuntungan pengelolaan kekayaan alam nasional tidak tinggal dalam negeri.” cuit Partai Gerindra pada Selasa (08/10/2019).

Lebih lanjut, Gerindra juga mencuit bahwa sangat disayangkan saran-saran dari Prabowo Subianto justru menjadi bahan tertawaan.

“Setiap Pak Prabowo menyampaikan tentang kebocoran anggaran mencapai Rp 1.000 triliun, beliau selalu ditertawakan, namun kenyataannya benar itu yang terjadi dan akhirnya diakui dan dirasakan oleh Pemerintah saat ini,” lanjutnya.

Dalam cuitan berikutnya, Gerindra mengatakan bahwa saran-saran untuk pemerintah tersebut rupanya hanya masuk ke telinga kiri dan keluar ke telinga kanan.

“Kita mengetahui defisit BPJS Kesehatan Rp 20 triliun, jelas itu adalah jumlah yang sangat kecil jika kita berhasil menstop kebocoran anggaran yang 1.000 Triliun tadi. Namun seperti biasa, masukan dan saran Pak Prabowo tidak pernah didengar oleh Pemerintah,” tukas Gerindra.

Seperti yang diketahui, pemerintah berencana untuk menaikkan tarif iuran BPJS Kesehatan pada 1 Januari 2020 untuk peserta non Penerima Bantuan Iuran (PBI). Untuk kelas I, dari yang semula Rp 80.000 menjadi Rp 160.000. Kelas II yang dikenakan Rp 51.000 kemudian naik menjadi Rp 110.000. Sementara untuk Kelas III, dari Rp 42.000 menjadi Rp 25.500. (Elhas-www.harianindo.com)