Brebes – Dua orang pelaku yang terlibat dalam indisiden penusukan Menko Polhukam Wiranto, FD dan SA, diketahui sempat meminta restu orang tua mereka untuk melangsungkan pernikahan. FD merupakan perempuan yang berasal dari Desa Sitanggal, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Sedangkan SA, pelaku penusukan Wiranto, diketahui berasal dari Medan.

Kerabat FD, Rahayu (32), membeberkan sejak dua tahun lalu FD sudah memutuskan untuk merantau ke Jakarta pasca dirinya lululs dari sekolah Mts. Di Jakarta, dari pengakuan FD, bahwa dirinya pernah bekerja dengan menjadi seorang babby sitter dan pernah menjadi pelayan warteg.

“Biasanya pulang setahun sekali pada saat Lebaran. Habis itu berangkat lagi ke Jakarta,” ungkap Rahayu saat ditemui di rumahnya, Kamis (10/10/2019).

Namun, sebulan lalu, Rahayu menuturkan, FD didapati pulang ke Brebes dengan ditemani seorang pria asal Medan. FD pulang untuk memperkenalkan pria itu kepada kedua orang tuanya sekaligus meminta restu untuk melangsungkan pernikahan. Ternyata pria tersebut adalah SA yang menjadi pelaku dalam insiden penusukan Menko Polhukam Wiranto.

“Kabarnya sih mau nikahan. Calonnya asal Medan,” jelas Rahayu.

Pasca menjalin pertemuan dengan orang tua, FD dan SA kembali bertolak ke Jakarta. Hingga akhirnya pihak keluarga mengetahui bahwa FD dan SA digelandang aparat kepolisian setelah terlibat dalam insiden penusukan terhadap Wiranto di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten, sekitar pukul 11.50 WIB kemarin. (Hr-www.harianindo.com)