Jakarta – Tri Rismaharini, selaku Wali Kota Surabaya mengaku dirinya telah menepis tawaran menjadi menteri dari Presiden Joko Widodo. Risma mengklaim masih ingin menyelesaikan mimpi-mimpi untuk ibu kota Provinsi Jawa Timur ini.

Risma mengklaim bahwa di sisi lain dirinya juga tergiur tawaran jadi menteri tersebut.

“Kalau ngomong pribadi, saya juga kepingin untuk pergi. Maksudnya siapa yang gak pingin? Kalau hitung untung rugi loh ya. Saya cuma tinggal satu tahun. Sementara jabatan [menteri] itu kalau saya baik bisa lima tahun,” kata Risma saat ditemui di rumah dinas Wali Kota Surabaya.

“Kalau saya daftar itu harus nunggu lama. Sementara aku selesai hanya satu tahun satu bulan [sebagai Wali Kota Surabaya],” kata Risma.

Rasa tanggungjawab Risma kepada masyarakat, membuat Risma mengesampingkan keinginan pribadinya.

Risma mengklaim bahwa dirinya akan sangat menyesal jika memilih pergi ke Jakarta dan masuk Kabinet Indonesia Maju. Karena Risma telah ‘berdarah-darah dalam membangun Kota Pahlawan dalam kurun dua periode terakhir.

“Saya sudah berdarah-darah. Tanganku putus, tendonku kena, dan saya sering jatuh di lapangan,” kata dia.

Risma menyatakan bahwa ada pula mimpi-mimpinya untuk Surabaya yang belum selesai. Untuk dia ingin mewujudkan mimpi-mimpi itu di sisa waktu kepemimpinannya.

“Sebetulnya ada mimpi-mimpi yang mau saya buat di Kota Surabaya. Akhir ini saya mau menyelesaikan yang pokok di Kota Surabaya. Misal makan. Setidaknya 99 persen [masyarakat] lah bisa makan,” kata dia. (NRY-www.harianindo.com)