Jakarta –
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menandatangani nota kesepahaman dengan 18 lembaga, salah satunya Bank Jatim. Penandatanganan ini dalam rangka meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas hortikultura di Kabupaten Malang.
MoU yang ditandatangani mengenai Pengembangan Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura. Bertempat di Kantor Desa Tawangargo Malang, MoU ditandatangani oleh Direktur Mikro, Ritel dan Menengah Bankjatim R Arief Wicaksono.
Arief menjelaskan ruang lingkup bankjatim dalam MoU ini adalah melakukan verifikasi/pemeriksaan dokumen petani dalam proses pengajuan pembiayaan. Baik melalui KUR maupun skema kredit lainnya.
Selain itu, bankjatim juga memberikan bantuan pengelolaan perekonomian usaha pertanian dan pengelolaan keuangan penggunaan KUR atau model pembiayaan lainnya. Serta memfasilitasi penguatan inklusi keuangan baik melalui KUR maupun skema kredit lainnya bagi petani dalam rangka mendukung budidaya kemitraan agrobisnis hortikultura yang bersifat close loop.
“Melalui kolaborasi dengan multi pemangku kepentingan, kami akan memberikan solusi dari hulu hingga hilir agar rantai pasok tertata dengan baik sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani,” jelas Arief, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5 /9/2024).
Baca juga: Bank Jatim Raih Peringkat 1 Bank Penyalur Belanja Pemerintah Terbesar
|
Menurut Arief, pembiayaan berperan sangat penting dalam menciptakan usaha pertanian yang menguntungkan dan berkelanjutan. Oleh karena itu, dengan penandatanganan MoU ini, BJTM ingin membantu kesejahteraan petani dengan memfasilitasi akses kredit yang terjangkau.
“Dukungan pembiayaan yang terjangkau dapat melipatgandakan manfaat yang diperoleh petani dari program close loop. Kami berharap dukungan ini dapat mendukung pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani di Jawa Timur,” kata Arief.
Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kementerian Koordinator Perekonomian RI Yuli Sri Wilanti mengatakan, program agribisnis hortikultura close loop diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Malang dan memberikan kepastian harga bagi petani. Sehingga kedepannya dapat berkontribusi terhadap swasembada pangan nasional.
Kini terdapat 7 daerah di Jawa Timur yang menjadi pilot project penerapan program agribisnis hortikultura close loop. Diantaranya Jember, Jombang, Pasuruan, Malang, dan lain-lain.
“Melalui close loop ini, kami ingin membangun ekosistem yang end to end, mulai dari penyediaan sarana produksi seperti pupuk dan benih, pembiayaan, hingga mendukung budidaya yang baik dengan praktik pertanian yang baik dan penerapan smart farming,” jelas Yuli.
Baca juga: Perusahaan Asuransi Gandeng Bank Daerah untuk Mempermudah Pelayanan kepada Konsumen
|
Yuli melanjutkan, melalui realisasi program close loop, petani tidak perlu lagi khawatir dalam proses penanaman dan pemasaran hasil pertanian. Karena semuanya akan terintegrasi dalam kerjasama ini.
“Dengan kemitraan seperti ini pola tanam akan lebih teratur sesuai permintaan pasar sehingga tidak lagi terjadi kelebihan pasokan yang menyebabkan harga anjlok,” kata Yuli.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Malang Sanusi menambahkan, ke depan diharapkan keberhasilan program kemitraan close loop agribisnis hortikultura di Kabupaten Malang menjadi sebuah kesuksesan bagi pengembangan sektor hortikultura di wilayah Jawa Timur. Dengan demikian, program ini juga bisa dikembangkan dan direplikasi di daerah lain sehingga bisa memberikan dampak yang masif.
“Saya mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan pemerintah pusat dan pemangku kepentingan terhadap program Closed Loop Partnership Agribisnis Hortikultura di Kabupaten Malang. Semoga perkembangan sektor hortikultura semakin maju dan berkembang di Kabupaten Malang,” kata Sanusi.
Selain penandatanganan nota kesepahaman, dalam acara ini bankjatim juga secara simbolis menyerahkan KUR kepada dua debitur sekaligus turut serta melakukan penanaman bibit cabai dalam kemitraan close loop komoditas hortikultura Kabupaten Malang.
Sekadar informasi, hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Malang Sanusi dan Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI Yuli Sri Wilanti.
Baca juga: Pecahkan Rekor MURI, Lihat Kembali Kemeriahan Puncak HUT Bank Jatim ke-63
|
(anl/ega)
bankjatim, kementerian koordinator perekonomian, hortikultura, mou agrobisnis