Jakarta –
Perusahaan Eksplorasi Minyak Asing Kuwait (Kufpec) Indonesia (Anambas) BV secara resmi mengantongi persetujuan Rencana Pengembangan atau Rencana Pembangunan (POD-I) untuk Lapangan Anambas di lepas pantai Laut Natuna Barat. Persetujuan itu diberikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia pada 25 April 2025.
Kuffpec Indonesia menargetkan Onstream atau memproduksi pada tahun 2028 dengan potensi gas mencapai 55 mmscfd. Perusahaan Kuwaitan menuangkan dana yang mencapai US $ 1,54 miliar atau sekitar Rp 24,8 triliun untuk pengembangan blok Anambas.
Kepala unit kerja khusus untuk implementasi kegiatan bisnis minyak dan gas hulu (SKK Migas) Djoko Siswanto menjelaskan, persetujuan POD-I menunjukkan dukungan pemerintah sehingga blok Anambas dapat segera diproduksi untuk memperkuat keseimbangan gas nasional dan mendukung program keamanan energi.
“Kami akan mendorong Kufpec untuk dapat menyadari bahwa proyek dapat maksimal di atas pada kuartal ke -4 2027 dan upaya akselerasi akan dilakukan sehingga bisa lebih cepat dari target waktu yang ditentukan,” kata Djoko dalam pernyataan tertulisnya pada hari Kamis (5/15/2025).
Baca juga: Kufpec menuangkan RP
|
Djoko mengatakan bahwa persetujuan POD-I Anambas adalah bukti investasi di Indonesia bukan hanya jargon belaka karena nilai investasi dari proyek ini puluhan triliun. Menurutnya, sektor minyak dan gas hulu di Indonesia masih sangat menarik bagi perusahaan domestik dan asing.
“Ini adalah berita yang menggembirakan dan merupakan bukti dukungan dari industri minyak dan gas hulu dalam program Presiden Asta Cita Prabowo untuk mewujudkan keamanan energi,” jelasnya.
Sementara itu, CEO Kufpec Eisa al Maraghi, pencapaian ini adalah komitmen berkelanjutan perusahaan terhadap investasi jangka panjang di sektor minyak dan gas hulu Indonesia.
“Kami menyampaikan penghargaan kami atas kerja sama erat dengan SKK Migas, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (minyak dan gas), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Pemerintah Indonesia dalam mendorong kemajuan proyek penting ini,” katanya.
Lihat juga video ‘Menteri Luar Negeri menekankan bahwa kerja sama dengan Tiongkok tidak diubah oleh kedaulatan Republik Indonesia di Laut Natuna’:
(Gambas: Video 20Detik)
(RRD/RRD)