Pemerintah Menghimbau Masyarakat Lebih Waspada Dengan Varian Delta

Pemerintah Menghimbau Masyarakat Lebih Waspada Dengan Varian Delta

Pemerintah Menghimbau Masyarakat Lebih Waspada Dengan Varian DeltaHarianIndo – Varian Delta menjadi perhatian serius, Sehingga perlu kolaborasi semua pemangku kepentingan untuk mengatasinya termasuk masyarakat. Frekuensi pemeriksaan laboratorium semakin meningkat sejak di berlakukannya pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) awal tahun ini, guna mencapai angka uji standar WHO. Pola penyebaran COVID-19 telah di pelajari dan di lacak oleh jaringan laboratorium sekuensing genom Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Nasional.

Indonesia telah menyumbang 3.651 hasil sekuensing ke database global sejak awal 2021 hingga 28 Juli. Variasi virus corona ketiga dan keempat yang perlu mendapat perhatian khusus, yakni varian Alfa, Beta, dan Delta, masuk dalam makalah tersebut. “Variasi Delta mendominasi 86 persen spesimen yang telah di urutkan dalam 60 hari terakhir, yang berasal dari 24 provinsi sehingga dianggap terdistribusi secara adil,” kata Dr. Siti Nadia Tarmizi, juru bicara COVID-19. Hal ini dinyatakan dalam siaran langsung konferensi pers webcast baru-baru ini.

Nadia melanjutkan dengan mengatakan bahwa karena potensi penyebaran varian yang kuat, fenomena tersebut menarik perhatian semua orang. Oleh karena itu, untuk membatasi penyebaran COVID-19, pemerintah bermaksud meningkatkan pengujian dan penelusuran, terutama di daerah padat penduduk. Sistem software Silacak juga akan di gunakan dalam mekanisme tracing untuk mencari kontak dekat pasien. Mereka yang mempertimbangkan kontak dekat akan dikirim ke isolasi diri dan harus lulus ujian masuk.

Janji Pemerintah Untuk Memperlambat Perkembangan Varian Delta

Pemerintah telah berjanji untuk memperluas jumlah tes yang di lakukan setiap hari dari sekitar 300.000 menjadi 500.000. Percepatan kampanye vaksinasi untuk meningkatkan kekebalan juga ada di meja. Vaksinasi dapat mengurangi risiko terinfeksi COVID-19, serta risiko kematian jika Anda melakukannya.

Akibatnya, pemerintah telah meningkatkan pasokan vaksin, meningkatkan kesadaran vaksin, dan memperluas distribusi vaksin. Untuk mengikuti kecepatan pemerintah mengharapkan semua orang akan bertindak secara bertanggung jawab dan sadar untuk memerangi virus dengan mengikuti prosedur kesehatan 3M, membatasi mobilitas sosial, dan menghindari keramaian.

Mereka yang terkena dampak atau kontak dekat dengan orang yang sakit di himbau untuk melapor langsung kepada pihak berwenang setempat, seperti tokoh masyarakat atau tim tugas COVID-19 setempat. Orang yang terinfeksi juga harus menjalani tes swab, dan jika positif harus menjalani masa isolasi mandiri. Secara bersamaan, pejabat lokal dapat melakukan pengawasan melalui kontak pribadi mereka.

Secara pribadi, Nadia menyatakan bahwa ini baru permulaan. Ia melanjutkan, kerjasama yang utuh dari kerabat dan kontak dekat pasien sangat di harapkan agar otoritas kesehatan mendapatkan informasi yang akurat. Kasus harian masih tinggi, dengan rata-rata 40.000 kasus setiap hari. Saat ini tidak ada zona bebas COVID-19. Hal ini di komentari Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate. Pemerintah terus memantau peta mutasi varian HIV baru di Indonesia. “Kami juga menekankan perlunya mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan sebagai strategi paling efektif untuk mencegah penyebaran lebih lanjut,” tambahnya. Baca berita terbaru setiap harinya di situs harianindo.

Tinggalkan Komentar Batalkan Balasan