solar habis

solar habis

Jakarta – Bahan Bakar Minyak bersubsidi ditahun 2013 khususnya Solar adalah sebesar 14,28 juta kiloliter (KL), jika dibandingkan dengan tahun 2012 maka realisasi ditahun 2013 sebenarnya lebih rendah yakni 15,56 juta KL, artinya ketersediaan Solar yang harus dipenuhi oleh pemerintah dimungkinkan tidak mencukupi.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya saat ditemui oleh wartawan HarianIndo pada Minggu (14/4/) mengatakan “Sesuai penugasan pemerintah, kuota Solar bersubsidi yang menjadi tanggung jawab Pertamina tahun ini lebih rendah 8,3%”, ujarnya.

Dengan demikian pengiriman Solar ke daerah-daerah dipastikan berkurang dari biasanya, hal ini akan membuat kelangkaan Solar pada beberapa daerah di Indonesia, masih menurut Hanung Budya, hingga kuartal ke I-2013, penyaluran solar bersubsidi ke daerah-daerah di Indonesia sudah melebihi kuota sebesar 5,2% atau sebanyak 3,7 juta KL.

Hingga saat ini stok solar yang ada masih bisa dikonsumsi selama 26 hari, jika konsumsi nantinya berjalan normal maka tidak akan ada kelangkaan Solar di daerah, tetapi tetap saja pendistribusian Solar tetap berkurang jumlahnya, karena kuota Solar sudah ditetapkan dalam APBN, jadi harus dijaga agar mencukupi sampai akhir tahun 2013.

Saat ini Pertamina berusaha menyediakan Solar non subsidi di 952 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia, dan pastinya pemerintah akan terus berupaya agar kelangkaan Solar tidak terjadi diseluruh propinsi Indonesia. (Choirul Anam – HarianIndo)