Usaha Mediasi Senator AS di Mesir

Usaha Mediasi Senator AS di Mesir

Kairo – Peperangan yang terjadi di Mesir, nampaknya sampai saat ini masih belum reda juga. Bahkan pihak Amerika Serikat (AS) yang ingin membantu untuk mengakhiri konflik yang ada di Mesir tidak membuahkan hasil.

Dimana dua senator AS yang diutus untuk pergi ke Mesir memiliki pendapat bahwa lengsernya Morsi dari kursi kepresidenan dianggap sebagai kudeta. Namun pemerintah yang saat ini berkuasa ternyata memiliki pendapat yang berbeda.

Seperti yang dilansir dari Reuters, Rabu (7/8/2013), dalam siaran persnya Presiden Adly Mansour mengungkapkan bahwa tindakan campur tangan Negara lain terhadap urusan dalam negeri Mesir dianggap sebagai sebuah langkah yang tidak dapat diterima.

Pada saat dua senatorAS yaitu Lindsey Graham dan John McCain, menyarankan agar tahanan politik segera dibebaskan justru membuat beberapa media lokal mengecam jika pemerintah setuju dengan pihak senator AS tersebut. Karena dua senator menganggap dengan dikeluarkannya tahanan politik maka krisis Mesir akan segera berakhir.

Sayangnya Lamis al-Hadid dari CBC TV, mengungkapkan bahwa tindakan tersebut adalah sebuah penghinaan bagi rakyat Mesir. Dengan kegagalan mediasi ini maka menjadi sebuah sinyal bahwa kelompok Ikhwanul Muslimin yang Pro-Mursi ini nantinya akan ditindak secara represif.

Sampai saat ini akibat bentrokan kelompok Pro Morsi dengan pemerintahan sudah banyak sekali korban jiwa. Seperti pada selasa kemarin bentrokan mengakibatkan 1 orang meninggal dan 35 orang mengalami luka-luka.

Sebagai informasi bahwa demonstrasi besar-besaran yang terjadi di ibukota Kairo berhasil menggulingkan pemerintahan Morsi pada tanggal 3 Juli 2013 lalu. Saat ini Morsi telah ditahan di sebuah tempat yang telah dirahasiakan. (Rini Masriyah – www.harianindo.com)