Ilustrasi

Ilustrasi

Paris – Sebuah dokumen rahasia milik dinas intelijen Perancis menyebutkan bahwa Suriah memiliki cadangan senjata kimia sejumlah 1000 ton. Ya, hal tersebut sebagaimana data intelijen yang beredar luas. Senjata kimia tersebut disinyalir berupa arsenal, gas sarin, gas mustard dan gas saraf VX. Hal tersebut sebagaimana rilis dari Metro, Selasa (3/9/2013).

Namun demikian, tentu saja hal tersebut langsung dibantah oleh Presiden Suriah, Bashar Al Assad. Assad menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah menggunakan senjata kimia dalam konflik yang selama ini berlangsung. Dokumen keluaran Perancis itu sendiri akhirnya kini dipublikasikan secara resmi dalam sebuah harian lokal, Le.

Lebih jauh, dalam rilis itu disebutkan bahwa senjata kimia Suriah tersebut bisa diluncurkan dengan menggunakan rudal jarak jauh, artileri jarak pendek maupun pengeboman melalui udara. Disisi lain, Menteri Pertahanan Perancis yakni Phillip Hammond kini tengah berusaha keras untuk meyakinkan Inggris agar turut serta dalam intervensi militer di Suriah.

Sayang, negara tersebut memilih untuk tidak turut campur dalam tindakan yang disponsori oleh Amerika Serikat, Perancis dan Turki tersebut. Pasalnya, pihak Parlemen Inggris secara tegas menolak hal tersebut. (Rani Soraya – www.harianindo.com)