Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memang dikenal sebagai sosok yang sikapnya dianggap keras. Ahok juga dicap sebagai sosok yang tak pernah kompromi dalam berbagai kesempatan.

Djarot Dinilai Tepat Dampingi Ahok Yang Miliki Karakter Ceplas-ceplos

Tak sedikit kalangan yang menilai bahwa sikap Ahok tersebut justru bisa menjadi penghalang dalam memikat hati masyarakat yang memiliki hak memilih pada Pilkada DKI Jakarta. Terkait dengan watak Ahok yang dianggap ceplas-ceplos tersebut, lantas apakah PDI Perjuangan selaku partai yang mengusungnya, akan mengubah watak Ahok tersebut ?

“Tidak, justru penampilan pak Ahok yang apa adanya itu terbuka untuk mendapat masukan. Dari pada kita milih pemimpin yang belum jelas, yang di upgret terlalu cepat misalnya,” kata Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kritiyanto di Yogyakarta.

Menurutnya setiap pemimpin memiliki gaya yang berbeda satu sama lain. Begitu juga Ahok yang dikenal tegas dan tak kenal kompromi, guna menjaga kedaulannya sebagai pemimpin dalam mengemban amanah rakyat.  Hasto menambahkan  bahwa banyak pemimpin yang mencoba untuk menampilkan wajah yang penuh kesantunan dan wajah yang penuh pencitraan. Dia mengakui wajah Ahok tidak terlihat menampilkan keduanya.

“Lebih baik, buat kami terima pemimpin apa adanya. Tugas pemimpin itu melayani. Tugas pemimpin di Jakarta memang tidak kompromi, termasuk dengan para pengembang sekalipun yng memaksakan kehendak, tugas Pak Ahok adalah menegakan hukum, tanpa kecuali, sesuai perundang-undangan,” jelasnya.

“Pak Ahok menampilkan apa adanya. Ketika tugas gubernur itu melayani rakyat, dan menegakkan hukum, maka itulah yang dijalankan,” tandasnya.

 

Walaupun Ahok memiliki watak yang keras, akan tetapi Ahok diakuinya mampu membuat sungai-sungai di Jakarta jauh lebih baik, menata rumah-rumah kumuh, membuat birokrasi tidak korupsi, dan lainnya. Hal itu dibutuhkan sosok kepemimpinan untuk merombak Jakarta.

“Tentang Pak Ahok yang suka marah, biar nanti Pak Djarot yang mengimbangi. Kami tidak akan merubah watak Pak Ahok, biarlah dia tampil apa adanya,” katanya.

Dalam Pilkada DKI 2017 mendatang, Ahok sendiri masih akan didampingi oleh Djarot Syaiful Hidayat sebagai wakilnya. Hasto melihat pasangan ini memiliki peluang cukup bagus dalam pesta demokrasi 2017 nanti karena sentuhan Djarot cukup manusiawi dalam pemimpin.

“Pak Djarot memiliki kehandalan managemen dalam birokrasi yang berpihak pada masyarakat. Perpaduan kepempininan ini yang kami kedepankan dalam pilkada DKI Jakarta,” pungkasnya.

(bimbim – www.harianindo.com)