Harian IndoJakarta – Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan kekecewaannya terkait pelaksanaan debat terbuka tahap pertama yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta di Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat malam (13/1/2017).
Ahok saat debat pilgub perdana
Menurut petahana yang akrab disapa Ahok ini, pada dasarnya dia dan pasangannya calon Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat senang berdebat. Namun sayangnya, esensi dari perdebatan kali ini tidak terlihat.
“Yang diinginkan masyarakat itu ada perubahan, jadi kami berpikir dalam debat ada koreksi kelemahan kami apa. Kemudian paslon lain juga menyampaikan program yang lebih baik,” ujar Ahok pada Minggu (15/1/2017).
Sayangnya, sepanjang debat, dua paslon lain justru terkesan mengungkapkan opini yang salah. Misalnya, terkait transportasi, sebelumnya dinilai kebijakan TransJakarta kurang memberi hasil yang maksimal.
“Padahal sekarang penggunanya meningkat. TransJakarta sudah mengangkut 11,5 juta orang. Selain itu juga kami bangun rute-rute baru,” ucap Ahok.
Kesan lain, Ahok merasa selama memimpin Jakarta bersama Djarot, dipersepsikan tidak suka dengan masyarakat miskin. Padahal kebijakan yang dibuat selama ini sangat dirasakan manfaatnya membantu kehidupan masyarakat kecil.
Baca juga: Kerja Sama Militer dengan Australia Ditangguhkan, Pemerintah Diimbau Menahan Diri
“Kemudian opini yang membingungkan lainnya, (ada pernyataan-red) tak ingin menggunakan standar internasional untuk membangun Jakarta. Sekarang kalau berlomba, masa orang menggunakan mobil, kita naik kuda. Harusnya standar tetap internasional, tapi budayanya jangan menyontek internasional,” ucapnya.
Ahok pun berharap, pada debat kedua dan ketiga nanti bisa lebih bermutu. Paling tidak dua paslon lain mengkritisi kebijakan mana yang belum baik, yang dilakukan Ahok-Djarot.
“Di sini berlomba membawa orang Jakarta menjadi lebih unggul,” tutupnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)
